ETIKA BISNIS DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN DI PLATFORM E-COMMERCE

Etika Bisnis dan Kepercayaan Konsumen di Platform E-Commerce

Oleh: Siti Nifa Ati Rofiah (235211074)

Kemajuan teknologi dan internet telah mengubah cara masyarakat bertransaksi, dengan e-commerce menjadi platform utama perdagangan daring. Namun, di balik pertumbuhan ini, muncul tantangan seperti penipuan dan ancaman terhadap keamanan data pribadi. Kepercayaan konsumen menjadi kunci keberlangsungan platform e-commerce, yang hanya dapat dibangun melalui penerapan etika bisnis yang berfokus pada integritas dan transparansi. Tulisan ini mengkaji peran etika bisnis dalam membangun kepercayaan konsumen serta pentingnya aspek ini bagi keberlanjutan industri e-commerce. (Utami et al., 2023)

Etika bisnis dapat didefinisikan sebagai seperangkat nilai moral yang menjadi pedoman perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya secara adil, terbuka, dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini mencakup kejujuran dalam interaksi dengan konsumen, integritas dalam menyampaikan informasi, serta penghormatan terhadap hak konsumen. Penerapan etika bisnis bukan hanya untuk mencegah pelanggaran, tetapi juga menjadi landasan penting dalam membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, yang berdampak positif pada keberlangsungan bisnis jangka panjang. (Sahetapy, 2017)

Kepercayaan konsumen, di sisi lain, merujuk pada keyakinan pelanggan terhadap kredibilitas, kualitas, dan tanggung jawab suatu platform. Dalam e-commerce, kepercayaan ini dipengaruhi oleh keakuratan informasi produk, perlindungan privasi, dan pengalaman belanja yang memenuhi harapan. Hubungan antara etika bisnis dan kepercayaan konsumen bersifat saling melengkapi; penerapan prinsip etika bisnis secara konsisten mampu menciptakan rasa aman dan memperkuat hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. (Sahabuddin et al., 2024)

Contoh nyata pentingnya etika bisnis dapat dilihat dalam kasus kebocoran data pengguna di beberapa platform e-commerce besar di Indonesia pada Mei 2020. Data 91 juta pengguna Tokopedia, 12,9 juta pengguna Bukalapak, dan 1,2 juta pengguna Bhinneka bocor dan dijual di forum online. Meskipun platform-platform ini menggunakan teknologi keamanan tertentu, kurangnya enkripsi pada data pribadi menyebabkan informasi sensitif terekspos. Insiden ini menunjukkan pentingnya perlindungan data dalam menjaga kepercayaan dan loyalitas konsumen. (Nafi’ah, 2018)

Selain perlindungan data pribadi, transparansi dalam informasi produk dan legalitas usaha juga berperan penting. Konsumen yang tidak dapat memeriksa produk atau berinteraksi langsung dengan penjual sangat bergantung pada kejelasan informasi, seperti deskripsi produk, harga, kebijakan pengembalian, dan penyelesaian sengketa. Pengelolaan data yang benar dan transpara membantu mencegah kecurangan dan mempermudah penyelesaian masalah, menciptakan rasa aman bagi konsumen.

Di Indonesia, penerapan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) menjadi dasar hukum dalam melindungi data konsumen. Platform e-commerce yang mematuhi UU ITE menunjukkan komitmen terhadap etika bisnis, memperkuat kepercayaan konsumen, dan memastikan hubungan yang berkelanjutan. (Anggreni, 2022) Selain mematuhi regulasi, respons cepat dan memadai terhadap keluhan konsumen juga memainkan peran penting. Platform yang tanggap cenderung mempertahankan kepercayaan pelanggan, sementara ketidakpedulian terhadap keluhan dapat merusak reputasi mereka (Hasna Lutfi Indriani et al., 2024)

Sebaliknya, pelanggaran etika bisnis, seperti promosi tidak jujur, manipulasi ulasan produk, atau layanan pelanggan yang buruk, dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan konsumen, penurunan loyalitas, hingga kerugian finansial yang signifikan. Selain itu, reputasi platform juga dapat terancam, yang pada akhirnya memengaruhi daya saingnya di pasar yang semakin ketat. Kasus-kasus seperti ini menunjukkan bahwa menjaga kepercayaan konsumen tidak hanya menjadi prioritas untuk keberlangsungan bisnis, tetapi juga sebagai tanggung jawab moral perusahaan terhadap pelanggan. Oleh karena itu, penting bagi platform e-commerce untuk tidak hanya mematuhi peraturan yang berlaku, tetapi juga secara proaktif menerapkan standar etika yang tinggi. Langkah-langkah seperti memastikan kejelasan informasi produk, memberikan pelayanan yang transparan, dan merespons keluhan dengan cepat akan membantu melindungi konsumen sekaligus memperkuat posisi bisnis dalam persaingan.

Sebagai kesimpulan, penerapan etika bisnis yang kuat, termasuk perlindungan data pribadi, transparansi informasi, dan kejujuran dalam pelayanan, merupakan fondasi utama dalam membangun kepercayaan konsumen di e-commerce. Dengan menjaga kepercayaan ini, platform e-commerce tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang dalam industri yang kompetitif. Kepercayaan ini juga menciptakan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan antara perusahaan dan pelanggan, memungkinkan pertumbuhan berkelanjutan sekaligus memperkuat reputasi positif perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA

Anggreni, L. D. V. (2022). ANALISIS PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP GAME BAJAKAN DI E-COMMERCE SHOPEE.

Hasna Lutfi Indriani, Ulviana Agustina, Ulya Triana Dahar, & Agustiawan Agustiawan. (2024). Peran Etika Bisnis Terhadap Kepercayaan Konsumen. Jurnal Rimba : Riset Ilmu Manajemen Bisnis Dan Akuntansi, 2(2), 173–184. https://doi.org/10.61132/rimba.v2i2.716

Nafi’ah, R. (2018). PELANGGARAN DATA DAN PENCURIAN IDENTITAS PADA E-COMMERCE.

Sahabuddin, R., Maulana Arif, H., Lestari, W., Alviolin, E., & Dzaky, M. N. (2024). Transparansi Informasi Sebagai Mediator dalam Hubungan Etika Pemasaran Digital dan Kepercayaan Konsumen di E-Commerce. 2(1). https://malaqbipublisher.com/index.php/MAKSI

Sahetapy, W. L. (2017). ETIKA BISNIS DALAM E-COMMERCE (Vol. 2, Issue 2).

Utami, A., Irwan, M., & Nasution, P. (2023). PERKEMBANGAN PASAR ONLINE (E-COMMERCE) DI ERA MODERN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN. Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis, 1(2), 126–132. https://doi.org/XX..XXXXX/JMEB

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Plan

FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN

 FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN Tak terasa tahun 2024 akan segera berakhir. Waktunya melakukan tradisi tahunan, yaitu mengev...