ETIKA DAN RATECARD

 ETIKA DAN RATECARD


Mutiara Akhsany 

PENDAHULUAN 

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, dan ethikos. Pengertian etika secara etimologis adalah timbul dari kebiasaan, yakni suatu kegiatan yang selalu dikerjakan secara berulang-ulang, sehingga mudah dilakukan. Etika juga bisa menjadi tolak ukur sifat dan sikap seseorang. Etika tidak hanya dilakukan di kehidupan sehari hari akan tetapi etika juga harus kita terapkan di media social. Karena jaman sudah berkembang kita dapat interaksi dan komunikasi tidak hanya di dunia nyata akan tetapi juga di dunia maya seperti media social. 

Media soasial adalah adalah platfrom digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas social bagi setiap penggunanya. Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu komunikasi atau interaksi hingga memberikan informasi atau konten berupa tulisan, foto, dan video. Berbagai informasi dalam konten yang dibagikan tersebut dapat dibuka dalam 24 jam bagi semua pengguna. Media social tidak hanya bisa untuk komunikasi tapi juga bisa menjadi mata pencarian seseorang yaitu profesi influencer dengan cara membuat konten dengan mempromosikan produk yang ditawarkan sehingga mereka mendapatkan endorse dari barnd tersebut.

Rate card adalah sebuah dokumen yang berisi daftar harga atau tarif untuk berbagai jenis layanan atau produk yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak di bidang media, periklanan, atau jasa lainnya. Dokumen ini berfungsi sebagai pedoman bagi klien atau pelanggan potensial untuk mengetahui biaya yang harus mereka keluarkan untuk mendapatkan layanan tertentu. Dan pada saat ini banyak orang yang berprofesi sebagai influencer sehingga banyak orang yang menggunakan ratecard sebagai standart harga dari layanan yang di tawarkan. Ratecard berfungsi untuk merinci harga . didalamnya anda dapat melihat berapa banyak anggaran yang harus anda keluarkan berdasarkan jumlah faktor, jenis layanan, waktu, hingga estimasi jangkauan yang di dapat. 

PEMBAHASAN 

Etika adalah ilmu yang mempelajari nilai-nilai, norma, aturan, dan kaidah yang menjadi pedoman dalam perilaku dan perbuatan seseorang. Etika juga merupakan kumpulan nilai-nilai dan asas yang berkaitan dengan akhlak, benar dan salah, hak, dan kewajiban moral. Etika tidak hanya ketika kita imteraksi dengan orang akan tetapi etika juga perlu kita gunakan dalam media social. Dalam media social ada yang namanya pekerjaan conten creator dan influencer. Dan ini etika yang harus di gunakan oleh conten creator dan influencer. 

Mengapa etika penting dalam media social 

Media social adalah ruang public. Etika perlu dijaga dalam ruang ini agar tetap positif dan kondusif. Dengan berpegangan pada etika, kitab isa menciptakan komunitas online yang saling menghormati dan mendukung.bagi seorang conten creator dan influencer yang harus bergelut dengan media social harus memerhatikan beberapa etika dibawah ini :

1.Transparansi : penyediaan informasi yang jelas dan mudah diakses oleh masyarakat terkait dengan segala kegiatan yang dibutuhkan. Selalu jujur dengan apa yang di sajikan tidak mengandung hoaks. 

2.Konten yang berkualitas :yang menginspirasi informatif dan tidak membuat kontroversi yang menyebabkan kericuhan di media social 

3.Tanggungjawab : konten yang dibuat dapat di pertanggungjawabkan menghindari hoaks dan ujaran kebencian. 

4.Privasi : menghargai privasi orang lain terutama jika membuat konten yang melibatkan mereka. 

Influencer atau content creator adalah dua profesi yang bergerak di bidang media social, mereka berkerja dengan membuat video visual yang banyak di minati masyarakat saat ini. Content creator dan influencer sering digunakan bersamaan dalam konteks media sosial dan pemasaran. Namun, tidak semua content creator adalah influencer. Content creator bisa menjadi influencer jika mereka fokus pada tema atau niche tertentu dan menarik pengguna media sosial yang tertarik dengan hal yang sama.

Content creator Berfokus pada kualitas dan kreativitas konten yang dibuat, seperti tulisan, gambar, atau video. Tujuannya untuk menyajikan informasi, hiburan, atau nilai tambah kepada audiens. Content creator bisa bekerja untuk perusahaan, seperti menulis artikel, merencanakan konten media sosial, atau mendesain konten.

Influencer Berfokus pada kemampuannya untuk mempengaruhi atau membentuk perilaku dan pandangan orang lain. Tujuannya umumnya terkait dengan pemasaran dan promosi produk atau merek. Influencer bisa bekerja di luar profesi mereka dan membuat konten tentang topik yang mereka sukai. 

Konten kreator di media sosial menghadapi berbagai tantangan, di antaranya:

1.Persaingan ketat : Konten kreator harus bersaing dengan banyak kreator lain untuk menarik perhatian audiens. 

2.Manajemen waktu : Konten kreator harus bisa menyeimbangkan waktu antara kuliah atau kegiatan lain dengan produksi konten. 

3.Tuntutan kreativitas : Konten kreator harus bisa menghasilkan konten yang relevan dan menarik dengan pemikiran kreatif dan inovatif. 

4.Komentar negative : Konten kreator harus siap dengan komentar negatif dari audiens yang tidak setuju dengan konten yang mereka buat. 

5.Cyberbullying : Konten kreator berpotensi mengalami cyberbullying. 

6.Memonetisasi konten : Konten kreator harus memonetisasi konten mereka, namun hal ini bisa menjadi tantangan ; karena ketergantungan pada jumlah pengikut dan viralitas. 

7.Menjaga keakuratan informasi : Konten kreator harus memastikan informasi yang mereka bagikan akurat, faktual, dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Untuk menghadapi tantangan tersebut, konten kreator perlu memiliki mindset positif, personal branding yang kuat, dan skill yang mumpuni. 

Rate card adalah sebuah istilah untuk mendefinisikan dokumen yang berisi daftar harga atas suatu layanan atau kampanye digital.Saat ini, rate card banyak digunakan oleh berbagai industri, seperti penyedia jasa, media, atau bahkan influencer dengan banyak pengikut di media sosial.Fungsi utama rate card adalah merinci harga. Di dalamnya, Anda dapat melihat berapa banyak anggaran yang harus dikeluarkan berdasarkan sejumlah faktor, seperti jenis iklan, durasi, hingga estimasi jangkauan atau impression-nya. Namun, rate card nyatanya tidak hanya digunakan oleh para content creator tapi juga layanan bisnis di bidang jasa dan freelancer.

Fungsi Rate Card

Secara umum, fungsi rate card adalah menampilkan tarif atau harga yang harus dibayar atas suatu kerja sama. Namun, selain itu, rate card juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu: 

1.Menentukan Harga dengan Lebih Efisien karena banyaknya persaingan kita harus bisa merangkul semua kalangan agar bisa menikmati layanan yang kita tawarkan.

2.Mendukung Adanya Transparansi dengan adanya transparansi kita dapat melakukan hal yang sesuai dengan kita. 

3.Sebagai Panduan Pemesanan untuk memberikan informasi yang transparan pada layanan ini 

4.Memudahkan Perbandingan untuk membandingan dengan creator lain lebih wort it yang mana. 

5.Menjadi Dasar Negosiasi karena ratecard adalah titik awal. sedangkan negosiasi adalah titik dimana creator dan klien mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan dari kedua belah pihak. 

Tantangan endorsmen bagi influencer di media social 

1.Rules yang sulit terkadang influencer atau conten creator dituntut untuk bisa melakukan hal yang mungkin itu tidak sesuai denga klaim suatu produk atau layanan tersebut 

2.Jangkauan audiens yang tidak sesuai sehingga tidak mencapai target yang sudah di tentukan 

3.Ujaran kebencian karena produk yang ditawarkan tidak sesuai sedangkan influencer hanya menyampaikan rules yang ada. 

4.Berita hoaks yang mudah tersebar 

KESIMPULAN 

Media sosial adalah platform yang sangat berpengaruh. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengguna, terutama content creator dan influencer, untuk selalu berpegang pada etika. Dengan begitu, media sosial dapat menjadi ruang yang positif dan bermanfaat bagi semua orang.Dalam bermedia social kita perlu memperhatikan konten yang kita sajikan. Tidak hanya engagement akan tetapi juga branding diri yang di bangun juga harus positif supaya audiens atau netizen dapat percaya dengan apa yang kita sampaikan dalam unggahan kita. Kita juga perlu memilah dan memikirkan bagaimana cara kita menyelesaikan masalah atau tantangan yang ada di media social dengan bijak tanpa harus menjatuhkan pihak lain atau membuat kontroversi sehingga dapat menjelekkan branding diri kita sendiri. Dalam proses bekerja influencer dan content creator akan mendapat banyak tantangan antara lainnya ada di atas, akan tetapi mereka juga harus bisa meminimalisir tantangan tersebut dengan cara sampaikan sebuah fakta, jangan menggiring opini netizen untuk menjatuhkan orang lain atau brand lain sehingga akan muncul kontroversi. Jika terjadi suatu masalah dengan anda segera lakukan diskusi kepada yang terkait sehingga masalah tidak melebar kemana mana.  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Plan

FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN

 FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN Tak terasa tahun 2024 akan segera berakhir. Waktunya melakukan tradisi tahunan, yaitu mengev...