NAPAK TILAS KEWIRAUSAHAAN ISLAMI

 NAPAK TILAS KEWIRAUSAHAAN ISLAMI

"DUO SERBA BISA"

Oleh: Fifi Sisilia (225221023)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

PROSES PERUMUSAN IDE BISNIS

Perjalanan usaha Duo Serba Bisa dimulai pada masa perkuliahan semester 5 dengan mata kuliah Kewirausahaan Islami yang diampu oleh Ibu Sri Haryanti, S.E., M.M. Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah umum yang ditempuh mahasiswa program studi akuntansi syariah. Dalam salah satu materi pembelajaran, ibu Sri Haryanti memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membuat business plan atau rancangan bisnis. Tidak hanya dalam bentuk tulisan paper, rancangan bisnis tersebut harus diimplementasikan oleh mahasiswa secara berkelompok. Dalam penugasan tersebut, kami mendapat bagian kelompok 7 dengan 3 orang anggota, yaitu Salza Rosita Utami, Fifi Sisilia, dan Tariska Eka Putri.

Proses pengembangan business plan kami mulai dengan membuat grup What’sApp sebagai media untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi terkait produk apa yang nantinya akan kami pasarkan. Setelah diskusi panjang dan dengan berbagai pertimbangan, pilihan kami jatuh kepada produk Es Oyen dan snack Basreng (Bakso Goreng). Pemilihan produk tersebut dilatar belakangi karena salah satu anggota kelompok kami, yaitu Salza yang merupakan orang Magetan sering membeli Es Oyen ketika pulang ke rumah. Namun, produk tersebut belum banyak dijual di wilayah Kartasura dan sekitarnya. Alasan tersebut yang mendasari kami memilih produk Es Oyen sebagai produk utama kami.

Selain itu, kami juga memasarkan produk basreng sebagai produk pendamping dari produk utama. Basreng dipilih karena dari beberapa teman kami menyukai makanan ringan dengan cita rasa pedas sehingga cocok dipadukan dengan Es Oyen yang cenderung memiliki rasa manis. Dengan dipilihnya dua produk tersebut, muncullah ide untuk nama brand kami yaitu Duo Serba Bisa yang diartikan sebagai dua produk yang bisa menjadi teman santai, teman ngobrol, bisa menghilangkan dahaga, bisa menjadi teman makan, dll.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TAHAP UJI COBA

Setelah kami sepakat untuk mengambil dua produk tersebut, beberapa hari kemudian kami melakukan uji coba untuk produk es oyen guna mencari cita rata yang sesuai dengan selera konsumen. Kami mulai mencari bahan baku yang terdiri dari buah alpukat, kelapa, sagu mutiara, air gula, susu kental manis, dan es batu di sekitar wilayah Kartasura, seperti di pasar Kartasura, toko kue, dsb. Setelah semua bahan terkumpul, kami langsung membuat es oyen dan langsung mencicipinya. Dari hasil percobaan kami merasa ada hal yang kurang dari rasa yang dihasilkan. Kemudian kami mencoba untuk menambahi atau mengurangi bahan-bahan tersebut sampai menemukan rasa yang pas.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

PEMANTAPAN IDE DAN STRATEGI BISNIS

Dari berbagai ide dan perjalanan menemukan rasa yang pas, kami mulai menyusun strategi bisnis. Penyusunan dimulai dengan merumuskan latar belakang, visi, misi, dan struktur organisasi agar jalannya usaha dapat dikontrol dengan baik. Usaha ini lebih berfokus pada pengenalan minuman yang berasal dari Bandung yaitu Es Oyen agar lebih dikenal masyarakat, terutama di wilayah Kartasura. Melalui visi usaha kami yaitu menjadi pilihan utama masyarakat sebagai minuman dan camilan yang segar, lezat, dan berkualitas dengan komitmen inovasi, kebersihan, dan pelayanan yang terbaik.

Untuk mendukung terealisasinya visi tersebut, beberapa misi yang kami lakukan diantaranya sebagai berikut.

a.       Menyediakan produk yang berkualitas

Menggunakan bahan-bahan alami yang segar, higienis, dan menjamin produk aman sehingga mampu memenuhi keinginan konsumen dari berbagai kalangan

b.      Berinovasi secara berkala

Menciptakan varian baru yang sesuai dengan keinginan pasar, sehingga mampu memenuhi keinginan konsumen dari berbagai kalangan

c.       Mengutamakan kepuasan pelanggan

Melakukan pelayanan yang ramah, cepat, dan profesional, baik untuk pembeli melalui pre-order maupun pembelian di tempat

d.      Memperluas pasar

Melakukan strategi pemasaran yang efektif, baik secara online maupun offline, untuk menjangkau lebih banyak konsumen

Struktur organisasi untuk mengontrol usaha ini meliputi beberapa penanggung jawab, yaitu penanggung jawab utama yaitu Fifi Sisilia, penanggung jawab keuangan dipegang oleh Tariska Eka Putri, penanggung jawab produksi dipegang oleh Salza Rosita Utami, dan penanggung jawab pemasaran dipegang oleh seluruuh anggota kelompok.

Setelah penyusunan hal-hal tersebut, kami selanjutnya mendiskusikan terkait supplier bahan baku, lokasi produksi, kemasan, dan beberapa hal lain. Diskusi tersebut sedikit menguras pikiran karena memang kami bukan masyarakat asli Kartasura dan sekitarnya, sehingga kesulitan dalam menentukan supplier bahan baku terutama buah alpukat dan kelapa muda. Kami berusaha mencari informasi melalui berbagai media, termasuk maps untuk mencari supplier bahan baku. Selain itu, kami juga berusaha bertanya kepada orang tua kami untuk mencari supplier buah alpukat dan kelapa muda. Sampai akhirnya, orang tua dari Tariska mengetahui informasi mengenai pedagang buah alpukat dan kami menjadikan pedagang tersebut sebagai supplier buah alpukat.

Selain itu, untuk buah kelapa awalnya kami membeli dari salah satu keluarga Fifi yang memang berjualan kelapa muda. Namun, karena di rasa kurang memuaskan, kami mencari supplier kelapa lain lewat google maps dan mendapatkan pedagang kelapa muda di daerah Sondakan, Laweyan. Tetapi setelah ditelusuri kami menilai lokasinya terlalu jauh. Pada akhirnya kami menemukan supplier kelapa muda di Kartasura dan menjadi supplier tetap kami. Kemudian dalam hal lokasi produksi kami memilih kost dari Salza sebagai tempat produksi karena lokasi yang dekat dengan kampus dan memudahkan untuk pengantaran ketika ada pesanan yang memang di dominasi mahasiswa/i UIN Raden Mas Said Surakarta. Dalam hal kemasan, kami menggunakan cup ukuran 16 oz, sendok es, dan kantong plastik untuk es oyen. Untuk basreng awalnya kami bingung mau memakai standing pouch atau plastik klip. Dan akhirnya kami memakai plastik klip dengan pertimbangan harga plastik klip lebih terjangkau dan bisa membuat isi basreng lebih banyak dibanding memakai standing pouch.

Dalam berbisnis, harga produk menjadi hal yang krusial karena sangat berdampak pada niat pembeli untuk membeli produk tersebut. Dari beberapa pedagang es oyen, rata-rata es oyen dijual dengan harga kisaran Rp 7.000 – Rp 10.000. Dengan mempertimbangkan hasil estimasi perhitungan biaya yang dikeluarkan, kami sepakat untuk menjual es oyen di harga Rp 7.000 per cup. Demikian pula dengan produk basreng, estimasi perhitungan dengan tambahan laba yang kami inginkan menghasilkan harga Rp 4.500 per kemasan. Sistem pemasaran yang kami gunakan adalah sistem pre-order untuk produk es oyen dan sistem konsinyasi di beberapa unit usaha kampus untuk produk basreng. Sistem pembayaran dilakukan dengan COD dan melalui e-wallet yang terhubung dengan salah satu anggota kami yaitu Salza.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

REALISASI IDE BISNIS

Setelah berbagai hal dilalui, kami mulai merealisasikan bisnis tersebut. Tariska bertugas untuk membuat logo bisnis dan beberapa poster yang digunakan untuk memperkenalkan produk kami ke konsumen. Kami mulai membagikan poster pre-order untuk mempromosikan produk kami dengan jangka waktu sekitar 4-5 hari pemesanan. Kami biasanya menginformasikan kepada konsumen bahwa produk es oyen ready satu kali dalam seminggu setiap hari rabu atau jum’at. Karena bahan-bahan es oyen termasuk bahan yang tidak tahan lama, kami selalu mempersiapkan bahan baku di hari produk ready. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas bahan baku yang akan berdampak pada kualitas es oyen yang dihasilkan. Dalam proses menyiapkan pesanan, kami berbagi tugas dimana Salza bertugas untuk menyajikan es oyen, Tariska membantu dalam pengemasan, dan Fifi bertugas untuk mengantarkan pesanan ke konsumen. Kami biasanya akan berkomunikasi melalui What’sApp kepada konsumen mengenai jam pengantaran dan titip pengambilan es oyen. Tidak lupa juga setiap proses yang kami lakukan akan di dokumentasikan baik dalam bentuk foto maupun video.

Untuk produk basreng, Salza bertugas untuk memesan basreng yang sudah jadi melalui e-commerce yang kemudian dikemas dalam plastik opp dengan berat ± 100 gram. Sebagai langkah awal, kami bermitra dengan Febi One Mart dengan sistem konsinyasi. Harga basreng dari kami sebesar Rp 4.500 per kemasan dan FOM mengambil laba Rp 1.000, sehingga basreng kami dijual dengan harga Rp 5.500. Awalnya kami hanya menyetorkan sekitar 12 kemasan. Baru beberapa hari setelah produk masuk, basreng kami terjual habis. Melihat antusiasme konsumen terhadap produk basreng yang kami jual, akhirnya kami menambah setoran menjadi 24 kemasan. Kami biasanya mengambil hasil basreng setiap hari senin. Ketika masih ada basreng yang belum terjual, biasanya kami tambahkan ke setoran selanjutnya untuk didisplay kembali di FOM.

Beberapa waktu kemudian, Fifi salah satu anggota kami mendapatkan informasi bahwa di Said Mart menerima produk dengan sistem konsinyasi. Kami melihat peluang tersebut karena Said Mart memiliki jangkauan konsumen yang lebih luas tidak hanya di kalangan mahasiswa FEBI saja tetapi juga mahasiswa dari berbagai fakultas. Akhirnya kami menambah mitra kami dengan menyetorkan basreng ke Said Mart dengan setoran awal sebanyak 24 kemasan basreng. Dan alhamdulillah nya, produk basreng kami mendapat respon positif dari konsumen. Bahkan dari penuturan staff di Said Mart beberapa pelanggan sering menanyakan produk basreng kami ketika belum menyetorkan lagi. Ini menjadi salah satu motivasi untuk kami agar bisa semangat untuk menghadirkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan konsumen.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

EVALUASI BISNIS

Menjalankan sebuah bisnis atau usaha tidak lepas dari berbagai lika-liku dan naik-turun usaha. Dalam menjalankan bisnis ini, kami menemui beberapa tantangan dan hambatan yang kami jadikan sebagai bahan evaluasi untuk keberlanjutan usaha. Proses evaluasi bisnis sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana operasional bisnis apakah berjalan dengan baik atau masih terdapat kekurangan yang perlu dibenahi. Sebagai pebisnis pemula yang baru merintis, pengalaman ini menjadi sebuah pembelajaran yang berharga bagi kami. Dengan berbagai persiapan sampai realisasi bisnis yang kami lakukan tentunya tidak luput dari hal-hal yang dirasa kurang dan perlu perbaikan.

Evaluasi pertama yang menjadi perhatian utama kami adalah mengenai kebersihan ketika proses produksi. Pada pre-order pertama kami luput dan kurang memperhatikan kebersihan sehingga ada salah satu konsumen yang komplain terkait kebersihan produk melalui Wha’sApp. Hal itu menjadi reminder yang besar bagi usaha kami dan untuk mengatasi hal tersebut kami langsung menyiapkan berbagai perlengkapan untuk menjaga kebersihan produksi. Selain itu, dari segi strategi pemasaran kami merasa sistem pre-order kurang cocok untuk produk es oyen. Hal ini karena ketika konsumen menginginkan es oyen harus menunggu sampai tanggal ready.

Evaluasi selanjutnya mengenai konsistensi rasa produk es oyen. Rasa menjadi poin utama untuk produk seperti makanan atau minuman. Karena kurangnya peralatan yang memadai terkadang kami menyajikan secara insting tidak memakai takaran sehingga mengurangi konsistensi rasa yang dihasilkan. Selain itu, belum adnya outlet offline juga menjadi evaluasi dalam usaha kami. Karena kurangnya peralatan menjadi kendala kami untuk memperluas jangkauan pemasaran. Beberapa evaluasi tersebut menjadi bahan berharga untuk keberlanjutan usaha kami kedepannya. Kami berkomitmen untuk bisa melanjutkan usaha ini sebagai media untuk mengembangkan kewirausahaan yang kami miliki dan sebagai bekal untuk mempersiapkan diri memasuki dunia wirausaha.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Plan

FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN

 FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN Tak terasa tahun 2024 akan segera berakhir. Waktunya melakukan tradisi tahunan, yaitu mengev...