Pelayaran Jiwa di Samudra Bisnis: Secuplik kisah tentang Repvblik Siskar


Oleh Nurul Latifah (225221059/AKS 5B) 

  Setiap dari diri manusia mempunya cerita yang berbeda-beda. Cerita dibangun dengan berbagai pengalaman baik suka maupun duka. Tak tertinggal perlunya memetik hikmah dibalik semua hal yang terjadi dalam hidup. Sebagai bekal untuk kehidupan kedepannya. Cerita ini berawal dari mata kuliah kewirausahaan. Yang mana  praktik pendalaman dari mata kuliah ini adalah merumuskan ide bisnis kemudian merealisasikannya. 

Perumusan Ide Bisnis

   Berawal dari pembentukann kelompok yang terdiri dari beberapa mahasiswa. Kelompok kami terdiri dari empat orang dengan beranggotakan dua perempuan dan dua laki-laki. Pembahasan ide bisnis di awali dengan media chatting yaitu WhatsApp. Dimana disana kami bertukar ide, memilah ide yang sekiranya bisa direalisasikan. Singkat cerita, tercetuslah ide untuk membuat Repvblik Siskar. Nama dari produk kami tercetus dari salah satu teman kami. Produk dari Repvblik Siskar sendiri yaitu sosis yang dibalut dengan kulit pangsit, kemudian digoreng. Terlihat menarik bagi kami, selain itu harga dari bahan-bahan sendiri juga tergolong murah. Hal-hal tersebut adalah yang melatar belakangi kami untuk membuat produk tersebut. Dari ide terebut kami membuat Business plan yang mana tercantum rancangan bisnis kami dan juga estimasi anggaran yang akan kami keluarkan. Yang nantinya menjadi sumber rujukan kami dalam merealisasikan ide bisnis kami. 

Rencana Realisasi Ide Bisnis

    Di kemudian hari, kami bersepakat dengan teman kelas untuk menentukan jadwal di mana kami dapat secara nyata memperkenalkan produk kami. Dipilihlah pada tanggal 10 November 2024. Yang bertempat di media sosial dan Car Free Day (CFD). CFD dibagi dalam beberapa bagian ada yang mendapatkan CFD solo, CFD Colomadu, dan CFD Kartasura. Kelompok kami terpilih pada CFD Kartasura. 

  Mendekati hari penjualan, saya bersama teman saya memutuskan untuk memulai berbelanja bahan-bahan yang dibutuhkan. Sedangkan beberapa anggota lain memepersiapkan peralatan untuk tim kami berjualan. Pembuatan produk, saya dan teman saya lakukan dikos dengan dibantu teman dari kelompok lain. Rencana awal kami yaitu untuk mencoba menggoreng produk sebagai awal percobaan, akan tetapi karena terbatasnya waktu dan juga kondisi akhirnya kami memutuskan untuk menggoreng di hari esoknya. 

Aksi Nyata Realisasi Ide Bisnis

Tibalah dimana hari dimana kami berjualan. Di awali dengan persiapan barang-barang yanga kan di bawa di tempat, dan juga pemilihan lokasi untuk kami berjualan. Pukul 06.00 semua telah dipersiapkan, sembari menunggu beberapa barang yang belum juga tiba di lokasi. Rentang waktu jam 06.45 sampai 09.00 kami isi dengan menggoreng beberapa produk untuk sebagai contoh yang nantinya dapat dibeli oleh masyarakat sekitar. Singkat cerita, tepat pukul 09.00 kami harus segera berbenah barang-barang kami karena jalanan akan kembali dibuka untuk laku lintas kendaraan. Hasil yang kami dapat dari penjualan pada hari itu, yaitu dagangan kami laku sebanyak 5 kemasan. Melenceng jauh dari perkiraan kami, yang akan terjual 20 kemasan. Akan tetapi, hal itu sudah membuat kami merasa bahagia karena setidaknya usaha kami tidak sia-sia. Setelahnya kami berbagi keuntungan dan beberapa produk yang tersisa. Pada pertemuan selanjutnya, debgan mata kuliah yang sama dilakukan evaluasi atas kegiatan kami tempo hari. Di mana setiap kelompok maju satu per satu menceritakan hasil yang di dapat dari berjualan kemarin. Dan dilakukan analisa hambatan-hambatan dalam memasarkan produk mereka. 

  Pelajaran penting yang kami petik dari pengalaman ini adalah bahwa dalam berwirausaha dibutuhkan kesabaran yang tinggi. Mulai dari membuat produk sampai berjualan. Dalam berjualan, sepi laris untung rugi itu adalah hal yang biasa, semuanya menyesuaikan porsi rezeki masing-masing. Selain itu kami juga dapat merealisasikan pelajaran yang kami dapat pada mata kuliah kewirausahaan yang terdiri dari beberapa sub bab pembahasan salah satunya etika dalam berbisnis menurut Islam. Etika dalam berbisnis terpampang nyata pada saat kami berjualan, diantaranya kejujuran dalam berjualan, bersikap adil dalam melayani pembeli, menerapkan strategi marketing mulai dari media sosial sampai pada promosi lewat mulut ke mulut. Pengalaman dalam berjualan ini akan menjadi cerita turun temurun nantinya ke anak cucu. Pengalaman berharga dalam berjualan dimana harapan kami tidak sesuai dengan realitanya, berharap untung pada akhirnya kami tidak bisa balik modal. Hambatan dalam berjualan menjadi faktor utama dalam proses realisasi bisnis kami. Akan tetapi, hal itu tidak membuat kami berkecil hati. Pengalaman tersebut baik buruknya akan menjadi pelajaran berharga untuk kami ke depannya. Ibu Sri Haryanti,  S.E., M.M selaku dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan ini berpesan kepada kami agar terus untuk maju dan jangan mudah menyerah, selalu bisa bermimpi tinggi dan beliau mendorong kami untuk menggapai mimpi-mimpi kami agar kami kelak dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi sekitar kami. Terimakasih Ibu Sri Haryanti,  S.E., M.M atas segala pelajaran dan nasihat berharganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Plan

FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN

 FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN Tak terasa tahun 2024 akan segera berakhir. Waktunya melakukan tradisi tahunan, yaitu mengev...