Sorot Balik Kewirausahaan Islami
“TASTY SANDWICH”
Oleh:
Khofifah Nur Khasanah (235221216)
CHAPTER
1:
PROSES
PENEMUAN IDE BISNIS
Tasty Sandwich bermula pada saat perkuliahan semester
5 yaitu pada mata kuliah Kewirausahaan Islami yang diampu
oleh Ibu Dr. Sri Haryanti, S.E., M.M. Dalam pembelajaran ibu dosen memberikan
tugas untuk membuat Business Plan. Business Plan ini tidak sekedar hanya
rancangan bisnis belaka tetapi juga harus direalisasikan tetapi secara
kelompok. Penugasan tersebut terdiri dari 3 anggota kelompok, dimana kelompok
saya beranggotakan Junia Setya
Anzalna, Khofifah Nur Khasanah dan Lailatul Karimah. Diantara kita tertiga
tidak saling kenal sebelumnya dikarenakan kita mengambil mata kuliah kakak
tingkat. Karena persamaan latar belakang dimana sama-sama mengambil mata kuliah
kakak tingkat maka kami memutuskan untuk menjadi satu kelompok.
Untuk menindak lanjuti adanya
business plan maka kami membuat grup WhatsApp untuk memudahkan koordinasi dan
komunikasi mengenai produk yang akan kita buat. Setelah mencari pandangan dan
berdiskusi, salah satu dari kita memiliki pandangan untuk menjual Sandwich.
Latar belakang pemilihan ini karena kebanyakan dari anak kost jika dipagi hari
akan mencari makanan yang dapat mengganjal rasa lapar dan tentunya dengan harga
yang ekonomis. Oleh karena itu kita memilih ini karena bahan baku yang
digunakan cukup terjangkau maka dapat kita jual dengan harga yang ekonomis.
Dari produk inilah kami mencetuskan nama Tasty Sandwich yang berarti makanan
yang lezat serta bergizi.
CHAPTER
2:
TAHAP
UJI COBA
Setelah sepakat untuk memproduksi
makanan tersebut maka selang dua hari kami memutuskan untuk melakukan produksi
pertama terlebih dahulu dengan tujuan agar produk kita dapat dirasakan oleh
orang lain dan dapat mengetahui selera, takaran, serta harga bahan yang
nantinya akan kita gunakan. Bahan yang kita gunakan yaitu roti tawar, buah tomat, timun, kornet (Frozeen Food)
dan selada. Setelah bahan sudah lengkap maka kita langsung memproduksi dan
setelah siap langsung kita cicipi sendiri dan kita bagikan kepada beberapa
teman-teman. Dari hasil uji coba kita menemukan bahwa dalam takaran saos kurang
banyak, dan untuk produksi berikutnya kita menambah takaran saos agar tercipta
rasa yang sangat pas.
CHAPTER
3:
PEMANTAPAN
IDE DAN STRATEGI BISNIS
Dari berbagai ide serta tahapan uji coba
yang kita lakukan maka selanjutnya menentukan strategi bisnis. Hal ini dimulai
dari meruskan latar belakang, visi, misi, dan struktur organisasi. Dimana
fungsi struktur organisasi ini nantinya dapat memperlancar proses produksi ini
dan dapat terstruktur dengan baik.
Latar
belakang usaha kami bernama Tasty Sandwich karena respon teman-teman terhadap
sadwich kita enak, kemudian kami terpikir untuk menggukan kata “Tasty” yang
berarti lezat dalam bahasa inggris.
Visi dan Misi yang kami junjung adalah Menjadikan sandwich sebagai makanan
sehat dan sebagai alternatif bagi mahasiswa ditengah kesibukan perkulihan agar
tetap menjaga kesehatan. Serta mengedukasi untuk menerapkan pola makan yang
sehat.
Selain
itu pembagian struktur organisasi yang kita terapkan meliputi berbagai posisi
mulai dari Khofifah Nur Khasanah sebagai Ketua, Lailatul Karimah sebagai bagian
Pemasaran, Junia Setya Anzalna sebagai bagian Keuangan, dan semua anggota
sebagai Tim Produksi.
Dalam
strategi pemasaran kita memanfaatkan platfrom media sosial dan juga jaringan
atau relasi pertemanan. Metode pemasaran yang kita gunakan yaitu dengan Pree-Order dimana H-3 produksi kita
membukan pesanan terlebih dahulu. Kita sepakat untuk memproduksi seminggu 2x
yaitu hari selasa dan kamis dikarenakan menyesuaikan jadwal mata kuliah yang
kita ambil. Setiap produksi kita juga hanya memproduksi 14pcs dengan tujuan
agar pembeli merasa penasaran.
Dikarenakan
target pasar kita didominasi oleh kalangan mahasiswa maka kita melakukan
penyesuaian harga yang lebih ekonomis dan kompetitif. Ada beberapa usulan harga
mulai dari Rp 3.000/pcs sampai Rp 5.000/pcs. Namun setelah beberapa
pertimbangan dari beberapa faktor seperti laba keuntungan yang akan kita ambil,
dan biaya produksi, maka kami sepakat memutuskan untuk menjual Tasty Sandwich
dengan harga Rp3.000. Modal awal yang dikeluarkan sebesar Rp 40.000.
Setelah
menentukan hal-hal diatas kemudian kita membagi job desk yang mana nantinya
akan bertanggung jawab untuk membeli bahan-bahan sebelum proses produksi
tersebut. Untuk packaging kita sepakat untuk menggunakan kertas minyak yang
dimodifikasi berbentuk persegi dan dapat menutup seluruh bagian sandwich.
Tujuannya agar makanan yang kita jual tetap higienis sampai ke tangan customer.
Serta pada packaging kita juga menambahkan stiker agar lebih menarik minat
konsumen, serta agar produk kita dikenal oleh masyarakat. Kita memutuskan untuk
produksi di tempat kost lala dikarenakan memilih di tengah-tengah antara Khofifah
dan juga Junia.
CHAPTER
4:
REALISASI
IDE BISNIS
Setelah proses
pemantapan maka selanjutnya kita akan merealisasi ide bisnis tersebut. Junia
bertugas untuk membuat logo dan juga stiker, Laila membuat poster serta akun IG
yang natinya digunakan untuk memperkenalkan produk ke konsumen, dan Khofifah
memasarkan secara lansung dengan teman-teman. Kita menerapkan sistem pree-order sama seperti yang sudah
dijelaskan di atas bahwa H-3 kita sudah melakukan pemesanan dan dalam satu
minggu anya membuka 2x pemesanan yaitu pada hari selasa dan kamis. Dalam proses
produksi kita membeli bahan seperti saos, mayonaise, serta patty H-1 produksi
agar pada saat produksi tidak mengalami kendala. Untuk pembelian sayur, buah,
dan roti kita membeli pada saat hari produksi. Ketika proses produksi kita
membagi tugas yaitu Laila bertugas untuk memanggang roti dan patty, Khofifah
menyusun Sandwich, dan Junia memasukan Sandwich ke kemasan dan memberikan nama
pada kemasan tersebut agar tidak tertukar. Untuk pembelian bahan kita juga membagi
tugas yaitu Junia membeli sayur dan buah, Khofifah membeli Roti, Laila membeli
Patty. Jika saos dan mayonaise habis kita membelinya secara bersama.
Kita tidak memasarkan secara konsinyasi dikarenakan produk yang kita
buat hanya terbatas. Minat dari konsumen sangat tinggi, setelah berjalan
beberapa kali kami berfikir untuk menambah varian rasa yang lain yaitu keju
dimana varian tersebut sebenarnya sama dengan original hanya saja ditambah
dengan keju, tetapi faktanya ketika ditawarkan kepada konsumen minat mereka
sangat rendah.
CHAPTER
5:
EVALUASI
IDE BISNIS
Dalam menjalankan
sebuah usaha tidak luput dari adanya tantangan dan juga hambatan. Tetapi kita
sebagai Wirausaha Islami harus tetap menerapkan prinsip-prinsip islami dalam
menjalankan suatu usaha, agar nantinya tidak hanya mendapatkan keuntungan
semata tetapi juga mendapatkan pahala. Dengan adanya evaluasi kita dapat
mengetahui kekurangan yang ada pada usaha kita yang nantinya dapat diperbaiki
dan menjadi pembelajaran untuk kedepannya. Sebagai seorang pemula sangat
dibutuhkan banyak evaluasi yang dapat dijadikan latar belakang untuk perbaikan
produk.
Evaluasi pertama yaitu, varian Tasty
Sandwich. Dikarenakan minat konsumen sangat rendah dengan varian yang lain
dikarenakan juga masyarakat kurang familiar dengan varian rasa yang lain, maka kita tidak jadi untuk menambah varian.
Kita hanya menjual varian original.
Evaluasi kedua yaitu, pembelian
saos, mayonaise dan juga patty langsung ke agen. Dikarenakan tidak setiap toko
menjual merek yang kita gunakan. Harga yang diperoleh ketika kita membeli di
toko-toko dengan di agen juga berbeda, pasti terdapat selisih harga yang
doperoleh. Maka agar mendapatkan harga yang jauh lebih ekonomis maka pembelian
langsung ke agen.
Evaluasi ketiga yaitu, setelah
terealisasi keuntungan yang kita dapatkan sangat minim yaitu hanya sebesar Rp
500/pcs. Jika dikalkulasikan dengan biaya bensin dan biaya yang lain maka
keuntungan yang kita dapat sangat minim. Oleh karena itu untuk penjualan
selanjutnya harga akan sedikit dinaikan yaitu sebesar Rp 4000/pcs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar