Henins Banroll's Story




Henins Banroll's Story


Sebagai anak kos tentu saja kuliah jam 7 pagi adalah yang yang paling menyebalkan, bagaimana tidak, malam tadi saja sibuk drakoran sampai pagi dan kini malah kuliah pagi. Dengan sangat malas akhirnya aku bersiap siap sebenernya dosennya baik sih cuma disiplin aja jadi ga berani dateng terlambat.

Sampai di kelas ternyata sudah banyak mahasiswa yang sudah datang, selang beberapa menit dosennya pun sudah datang, aku yang mengantuk pun berusaha menahan untuk mendengarkan beliau mengajar.

“Selamat pagi anak-anak, karena matkul kita tentang kewirausahaan jadi tugas dari saya adalah kalian membuat bussines plan, sebelum itu ada yang tau apa itu bussines plan?” ucap Ibu dosen

Seperti biasa tidak ada yang mau menjawab, aku pun juga tidak karena tidak bisa menjawab selain itu juga sangat mengantuk. 

“Nggak ada yang mau jawab?” Tanya ibu dosen memastikan.

“Rancangan  bisnis yang berisi rangkuman operasional bisnis secara keseluruhan” jawab salah satu teman kelasku.

“Iya betul, ada yang mau jawab lagi, mungkin dengan kalimat yang lebih ringkas?” Tanya ibu sambil berjalan berkeliling kelas.

Sedang asiknya melamun ternyata ibu dosen sudah ada di sampingku, aku yang sedang melamun pun kaget saat di tanyai.

“Menurut kamu bussines plat itu apasih?” Aku yang ditanyai pun merasa gugup karena jujur sedari awal tidak terlalu memperhatikan.

“Bussines plan adalah sebuah perencanaan sebelum membuat sebuah usaha/bisnis.” Jawab aku seadanya, karena jujur aku tidak mengerti.

“Iya jadi bussines plan adalah rencana bisnis, jadi sebelum kita melakukan bisnis kita harus membuat rancangan perencanaan terlebih dahulu, tujuannya apa? Agar bisnis kita bisa tau bayangan bisnis kita kedepannya.” Jelas ibu dosen. Aku pun merasa lega karena jawaban ngawurku benar.

Karena hal seperti tadi tidak terjadi, mau ga mau aku harus mendengarkan ibu dosen menjelaskan materi tentang bussines plan.

“Tugas untuk kalian adalah silahkan membuat bussines plan, dilakukan secara kelompok, minggu depan di presentasikan dan setelah membuat bussines plan kalian bisa berjualan dengan produk kalian masing masing. Baik sekian kelas dari saya hari ini terima kasih.” Ibu dosen mengakhiri pembelajarannya.

Wasalam tugas lagi, huft rasanya kepala mau meledak saat mendapat tugas lagi karena selama seminggu ini semua matkul juga ada tugasnya dan di kumpulkan migggu depan juga.

****

Akhirnya waktunya istirahat, kini aku dan teman temanku sedang berapa di kantin kampus untuk istirahat sekaligus makan siang.

“Eh tugas dari ibu dosen tadi gimana? kita sekelompok aja yuk biar gampang, takutnya kalo sama yang lain ribet apalagi ini tugasnya rada susah.” Ucap salah satu temanku.

“Boleh boleh, ayok kita sekelompok aja, yang lain gimana? Mau ga?.” Jawab temanku yang lain.

“Boleh aja sii aku juga gamau ribet, kalo sama yang lain juga takut pada ribet”

Semuanya mengangguk setuju, kita makan siang sambil ngobrol ngobrol dan  mengomentari setiap orang yang lewat.

“Eh tapi enaknya kita buat apa ya? Tanya temanku

“Eleh santuy masih lama juga” jawabku dengan santai

“Jangan nyepelein tugas, waktunya kita cuma seminggu, tugas yang lain juga masih banyak”

“Jual es teh aja wkwk” jawabku sambil becanda

“Jangan udah banyak yang jual” sinis salah satu temannya

Aku pun mengedikkan pundakku, rasanya lapar tapi malah di tambah berfikir jadi tambah lapar deh.

“Kita cari ide dulu aja nanti kalo udah ketemu di diskusiin malah yang bagus.”

Kita mengangguk tanda setuju lalu menlanjutkan makan siang kita.

Saat sedang asiknya makan tiba tiba salah satu temanku memperlihatkan salah satu video dari tiktok yang berisi tentang semua bisnis.

“Eh guys gimana kalo kita jualan piscok aja, itu mudah ga ribet” usul salah satu temenku.

“Boleh tapi keknya kurang menarik nggak sih tampilannya? Jawab salah satu temnku

“Oh kita jualan banana roll ajaaa,  hampir mirip piscok tapi itu loh yang di atasnya kek ada selai atau apa itu yang rasa coklat dll, itu enak banget dehh.”

“Bolehhh ayo kita jualan itu aja”

Setelah diskusi akhirnya kita fiks jualan banana roll. Selain bahan yang mudah di cari, indonesia juga terkenal sebagai penghasil tersebar pisang jadi tentu saja kita tidak kesulitan mencari pisang.

 

Keesokan harinya.

Sesuai kesepakatan kemarin selesai kuliah kita sekelompok akan mencoba membuat banana roll, kita mulai mencari bahan bahannya seperti pisang di pasar, kulit lumpia, membeli macam-macam glaze, toping, kardus dan masih banyak lagi.

Karena siang ini begitu terik akhirnya kita membagi tugas agar cepat selesai membeli bahan bahannya. Dan aku kebagian membeli pisang di pasar, hadeh malas sekali rasanya kepasar siang siang selain itu kadang penjual pasar sangat tidak ramah sekali.

Dan benar saja baru sampai pasar aku dan temanku sudah di marahi oleh salah satu penjualnya hanya karena berdiri di samping penjual sayuran tapi tidak membeli dagangannya. Huft sangat menyebalkan.

Dengan mood yang sudah jelek gara gara penjual sayuran mau tidak mau harus mencari pisangnya. Ternyata setelah berkeliling mencari pisangnya aku dan temenku juga di marahin penjualnya karena sudah menyentuh pisang tapi tidak membeli pisangnya. Ya gimana ya, pas di pegang aja kualitasnya jelek banget, pisangnya udah hampir busuk mana harganya mahal lagi ya nggak di beli kan. Akhirnya aku dan temen berkeliling lagi untung saja penjual yang ini sedikit ramah ya walaupun rada julid. Ternyata sesusah itu ya berbelanja ke pasar langsung, harus menyiapkan kesabaran yang sangat banyak. Setelah membeli pisang tenyata teman yang lain sudah sampai di kosku akhirnya kita langsung menuju kost.

Sampai di kost tentu saja aku cerita dengan sangat kesal kepada teman teman ternyata bukan aku saja tetapi yang lain pun juga mengalami yang yang menyebalkan seperti berkeliling mencari kulit lumpia tapi nggak ketemu ketemu, beli glaze, tooping, kardus malah mendapat penjual yang genit.

Setelah meluapkan  kekesalan kita masing masing, kita mulai menghitung pengeluaran hari ini sehingga nanti kita bisa menentukan harga jual yang pas. Beberapa orang ada yang mulai membuat banana rollnya, seperti memisahkan kulit lumpianya satu satu, memotong pisang dll. Setelah semuanya terbentuk langsung di goreng agar tidak memakan banyak waktu.

Aku lah yang akhirnya mendapat tugas menggoreng selain itu kosku juga aku sebagai manajemen produksi jadi mau tidak mau aku yang harus menggorengnya. Dari melihat video dari youtube saat menggoreng banana roll harus sangat sabar karena menggunakan api yang kecil tujuannya agar matang sampai dalam dan tetap krispi.

“Lama banget si gorengnyaaa, gerah banget di dapur tuh” keluhku

“Ya mau gimana lagi, kan harus pake api kecil biar krispi”

“Tapikan ini lama mana balikinnya susah lagi”

“Sabar ini baru coba buat loh”

Setelah hampir satu jam menggoreng akhirnya selesai juga, sungguhh di dapur itu sangat menyebalkan karena panas banget.

“Asikkk udah jadi, dari tampilannya keknya enak banget gak sih”

“Sabar di plating dulu habis itu langsung di makan bareng bareng”

“Iya iya”




Setelah di foto dan video sebagai dokumentasi inilah waktu yang aku tunggu tunggu yaitu makan.

“Asikkkk waktunya makan,” ucapku dengan senang karena akhirnya lelah seharian di bayar oleh enak dan manisnya banana roll yang kita buat.

“Enak bangettt, fiks kita jual ini ajaa”

Henins banroll itulah nama dari produk kelompok kami. Nama tersebut di ambil dari nama depan masing masing dan banroll singkatan banana roll, selain itu setelah di hitung agar mendapatkan keuntungan henins banroll di jual dengan harga sepuluh ribu dengan isi sembilan pcs. Sangat murah bukan.


Dan ini logo dari henins banroll, lucu kan.

Kita juga sepakat membuka pre order setiap hari selasa dan sabtu. Walaupun kuliah kita padat tapi kita sebisa mungkin meluangkan waktu untuk berjualan. Sebenarnya kita semua sempat ragu apakah ada yang membeli atau tidak, karena sedikitnya relasi kita dan masih malu untuk berjualan.

Tapi tak di sangka, open Pre-order yang pertama mendapatkan pesanan 15 porsi, kita di situ rada shock tapi seneng akhirnya usaha tidak menghianati hasil. Karena yang pertama kita sudah keteteran karena banyaknya orderan, orderan yang lain kita alihkan ke hari sabtu dan di hari sabtu pun banyak yakni 15 porsi.

Saat pre order ke 3 kita sempat ragu ingin buka apa tidak karena harga pisang yang melonjak jauh dari harga 8.000-10.000 menjadi 20.000-25.000, jika ingin mengurangi jumlah takutnya pembeli yang sebelumnya kecawa akhirnya dengan tekat tetap membuka pre order ke 3 dengan jumlah dan harga yang sama tak di sangka ada pesanan sebanyak 16 porsi.

Karena kita sudah kelelahan, harga bahan yang tinggi dan juga sudah mendekati bulan puasa akhirnya kita close order dan akan open order setelah selesai lebaran nanti dengan berjualan offline.

****

Setelah hampir 2 bulan lebih akhirnya kembali masuk kuliah. Karena dari awal kita sudah berencana offline tetapi belum menemukan tempat yang cocok untuk berjualan selain itu banyaknya anggota yang tidak ngekost sehingga kesulitan mencari waktu yang pas akhirnya kita menunda terlebih daluhu sampai menemukan tempat dan waktu yang pas.

Karena mepetnya deadline dan kebetulan dekat kampus ada pasar malam akhirnya kita memutuskan untuk berjualan disana. Sebelum berjualan kita juga meminta izin kepada  pihak pasar malem dan itu sangat menguras tenaga, ya gimana tidak kita nunggu dari siang ternyata yang bertanggungjawab baru datang jam 5 sore untung saja di perolehkan untuk berjualan.

Seuai kesepatakan kami berjualan besok harinya dengan harga sewa tempat Rp. 20.000 dan Rp.5.000 untuk kebersihan.

Karena yang ngekost Cuma 1 dan yang lainnya rumahnya jauh kita kekurangan barang-barang untuk berjualan secara offline. Dengan terpaksa kami membawa barang barang yang belum punya seperti wajan, kompor, dan lain lain.

Keeesokan harinya selesai kuliah kita mulai mempersiapkan bahan bahan untuk berjualan karena offline kita menurnkan tidak seperti semula karena faktor tempat dan pembeli.

Sekitar jam 5 sore kita membuka stand di pasar malem, ternyata kita mendapatkan tempat strategis dan minim pencahayaan sehingga tidak menarik pembeli.

Kami menyediakan 14 porsi untuk di jual tapi sampai malam hanya terjual sebanyak 8 porsi yang artinya kita rugi 6 porsi. Sebenarnya kita kecewa karena tidak laku semua tapi banyak pengalaman yang kita dapatkan dari berjualan offline dari susahnya minta izin terbih dahulu sampai pembeli pembeli yang di pasti.

Karena masih tersisa dan takut mubazir akhirnya kami kasih ke penjual sebelah dan pengurus pasar. Setelah itu kita persiapan tutup karena sudah malam.

Dari pengalaman kami, bahwa produk kami lebih di minati secara online  dibandingkan offline karena jika online jangkauan lebih luas dan bisa melayani cod. Jika offline seperti kemarin jangkauan lebih sempit karena di satu tempat dan dari offline tersebut kita mengalami kerugian yang besar, sehingga untuk menutupi kerugian offline tersebut kami berencana untuk membuka pre-order lagi selain itu karena bahan bahan yang masih tersisa banyak.

Jangan pernah takut untuk memulai sesuatu yang baru karena dari pengalaman kita bisa belajar dan kegagalan adalah awal dari keberhasilan.

 

TAMAT

Disusun oleh Kelompok 1 PBS 4D :

1. Syifa Nurrohmah            (225231130)

2. Eka Istijabah Sholikhah (225231137)

3. Is Sumami                     (225231141)

4. Hasna Miftakhul Janah (225231143)

5. Nia Agustin                   (225231153)

6. Novita Aulia Safitri       (225231154)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Plan

FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN

 FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN Tak terasa tahun 2024 akan segera berakhir. Waktunya melakukan tradisi tahunan, yaitu mengev...