Story of Banana Ball

 


Disusun oleh:

PBS 4B KELOMPOK 3

Erlangga Viko Putra    (225231050)

Nurul Fatimah             ( 225231055)

Amelia Kartika Sari    (225231064)

Nikmatul Maskuroh     (225231065)

Fitria Dwi Wulandari    (225231074) 


DESKRIPSI BISNIS

Bisnis merupakan usaha untuk melayani kebutuhan masyarakat, baik dengan motif keuntungan maupun tidak bermotif keuntungan. Seorang wirausahawan akan melihat kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Upaya ini adalah suatu proses identifikasi potensi pasar yang biasanya diikuti dengan perkiraan dan antisipasi atas pertumbuhan potensi pasar tersebut dimasa yang akan datang.

Selain itu, kita juga memperhitungkan adanya persaingan yang timbul dari penguasa lain yang juga bergerak dalam kebutuhan pasar yang sejenis. Untuk itu, dibutuhkan manajemen yang baik sehingga dapat memperoleh hasil yang melebihi biaya yang sudah ditargetkan. Kegiatan bisnis dapat dirasakan oleh hampir semua lapisan masyarakat. Kita semua bahkan ikut dalam lingkaran bisnis tersebut hampir setiap saat.

Bagi seorang wirausaha mulainya suatu usaha dilakukan karena adanya peluang dan tertarik oleh keuntungan yang diharapkan dari usaha tersebut. Mewujudkan suatu peluang menjadi kenyataan memerlukan waktu dan proses yang panjang. Sehingga, agar usahanya berjalan dengan optimal seorang wirausahawan harus memiliki sifat seorang wirausahawan yaitu meliputi :

1.   Memiliki keberanian untuk memulai

Keberanian untuk memulai bisnis wajib memiliki sebelum anda melangkah lebih jauh. Keputusan untuk memulai usaha adalah sangat penting, karena banyak sekali pebisnis yang gagal karena kurangnya rasa keberanian sehingga untuk menghadapi persoalan-persoalan yang menghadang mereka langsung merasa tak mampu mengatasi.

Akan tetapi, banyak usahawan yang gagal berkali-kali tetapi tetap gigih menjalankan bisnisnya dan akhirnya berhasil karena rasa keberanian yang dimilikinya.kemampuan kebangkitan dari kegagalan menjadi tolak ukur kesuksesan sebagai pengusaha.

2.   Keberanian untuk mengambil risiko

Semua usaha sudah pasti ada resikonya, akan tetapi mempunyai potensi untuk mendapatkan keuntungan dalam menghadapi kondisi ini harus dipersiapkan kepribadian mental untuk siap menghadapi risiko usaha apa pun secara profesional.

3.   Sabar dengan proses

Tidak usaha yang dimulai dari sesuatu yang langsung besar. Usaha dan bisnis harus dilakukan kesabaran dan ketekunan karena sifat itulah sesungguhnya yang yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan.

4.   Optimis

Sebagai seorang pengusaha, tidak boleh memiliki pemikiran yang negatif dan pesimis dalam menjalankan usaha. Motivasi yang kuat harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.


LATAR BELAKANG

Makanan ringan atau camilan selalu memiliki pasar yang luas, terutama di kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Banana ball, yang terbuat dari pisang dan diolah menjadi bola-bola kecil yang lezat, memiliki potensi besar untuk menarik minat konsumen karena cita rasanya yang unik dan manis alami dari pisang. Mendirikan usaha jualan banana ball merupakan sebuah peluang bisnis yang menjanjikan, mengingat tren makanan ringan terus berkembang dan semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan. Pisang adalah buah yang mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dengan harga yang relatif terjangkau. Hal ini menjadikan bahan baku banana ball mudah didapatkan dan dapat diproduksi dalam jumlah besar tanpa kesulitan.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat, banana ball dapat dipromosikan sebagai camilan sehat yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Hal ini menambah nilai jual produk di mata konsumen yang peduli akan kesehatan. Biaya produksi banana ball relatif rendah, namun dapat dijual dengan margin keuntungan yang cukup tinggi. Dengan strategi pemasaran yang efektif dan pengelolaan usaha yang baik, banana ball dapat menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan. Maka dari itulah alasan kami untuk membuka bisnis jualan banana ball karena menurut kami begitu mudah dan menjanjikan terutama perolehan marginnya.


AWAL MULA IDE BISNIS

Pada awal mula bisnis kami adalah berjualan jajanan pasar, tetapi karena begitu banyak jenis jajanan pasar kami berpikir untuk menciptakan jajanan pasar dengan kreasi baru yang memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat dan terjangkau harganya. Kemudian kami sepakat untuk menjadikan buah pisang sebagai bahan dasar dalam produk kami. Seperti yang kita ketahui bahwa buah pisang ini mengandung banyak manfaat bagi tubuh kita, akan tetapi jarang anak muda zaman sekarang ini yang mengkonsumsi buah pisang. Maka dari itu kami memodifikasi buah pisang tersebut menjadi makanan/cemilan kekinian dengan tujuan agar diminati oleh kalangan apapun mulai dari anak-anak dan juga orang dewasa. Kami menginovasikan pisang tersebut dengan coklat yang manis, dimana nantinya pisang itu kami bentuk bulat-bulat seperti bola kemudian didalamnya kita isi dengan coklat yang sudah dipotong kecil-kecil. Karena bentuknya yang bulat seperti bola kami memberi nama produk tersebut adalah banana ball.

Kami juga melakukan percobaan untuk membuat banana ball dengan tujuan agar saat berjualan kami dapat membuat banana ball dengan sempurna. Dari hasil percobaan itu kami bagi-bagikan kepada teman-teman satu kelas kami sekalian untuk promosi. Dan teman-teman kami berpendapat bahwa banana ball tersebut sudah enak hanya saja kurang manis sedikit. Sehingga komentar itu menjadi evaluasi bagi kami untuk kedepannya agar bisa membuat banana ball yang lebih baik lagi.


PENJUALAN PERTAMA

Pada saat penjualan pertama kami melakukan sistem pre-order dan juga berjualan offline. Satu hari sebelum berjualan offline kami sepakat untuk membuat banana ball terlebih dahulu dirumah nurul. Kami berangkat dari rumah dan kost masing-masing pada pukul 09.30 dan sampai dirumah nurul kira-kira pada pukul 10.00. Sesampainya dirumah nurul kami bersiap-siap ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan. Setelah berbelanja kami mulai untuk membuat banana ball dan setiap orang dibagi tugasnya, seperti Nurul mendapat bagian membuat adonan, Nikmatul memotong-motong cokelat, lalu Viko membentuk adonan menjadi bulat-bulan dan mengisinya dengan coklat, sedangkan Amel dan Wulan bagian memberi tepung panir. Setelah selesai banana ball tersebut kemudian ditaruh dalam freezer. Kemudian kami pulang ke rumah masing-masing dan beristirahat untuk berjualan offline besok paginya.

Bertepatan pada Minggu, 3 Maret 2024 kami melakukan penjualan offline di cfd Solo Baru. Kami berangkat pukul 05.30 kemudian berkumpul di rumah Nurul untuk membawa barang-barang yang diperlukan dan tidak lupa banana ball yang telah kami buat pada hari sebelumnya. Kami membagi tugas untuk membawa peralatan ke lokasi cfd. Akan tetapi pada saat itu Viko datang terlambat dan membuat kami sedikit kesusahan dalam membawa peralatan tersebut. Untung saja ada Kakaknya Nurul yang membantu mempersiapkan tempat dan peralatannya sehingga mempermudah kami. Sesampainya di lokasi kami bersiap-siap menata tempat dan mempersiapkan jualan kami. Tetapi pada saat itu kami lupa tidak membawa wajan yang cukup besar, lalu Wulan dan Nikmatul kembali ke kost untuk mengambil wajan. Tidak lama kemudian Viko sudah sampai di cfd. Setelah itu Kami meminta Viko untuk menjaga stand kami karena Nurul dan Amel juga akan pulang ke rumah Nurul untuk mengambil kursi dan kertas. Setelah itu Nurul dan Amel kembali ke cfd dan tak lama kemudian Wulan dan Nikmatul juga telah sampai. Karena kami baru pertama kali berjualan offline mungkin banyak orang yang belum tau produk yang kami jual. Kami melakukan promosi agar orang-orang tertarik. Ternyata berjualan offline tidak semudah yang kami bayangkan.

Banyak hal-hal baru dan juga tantangan bagi kami. Tetapi kami tetap berusaha menawarkan produk kami, setelah lama menunggu kami mendapatkan pelanggan pertama kami dan dia bertanya kepada kami “mbak ini jualan apa ya” tanya si pembeli, “ini banana ball dek, kaya pisang terus dalamnya ada coklatnya” jawab Nurul. Kemudian kami menyiapkan banana ball pesanan si pembeli tersebut. Karena pada saat itu yang beli hanya sedikit kami juga sekalian mempersiapkan banana ball untuk yang sudah pesan lewat online, dan pada penjualan pertama kami berhasil menjual sebanyak 30 cup banana ball yang dimana setiap cup nya berisi 4 pcs. Kami juga memberikan pilihan topping seperti cokelat, strawberry, tiramisu, dan messes. Padahal waktu itu kami sudah menyelesaikan semua pesanan, tetapi dengan tidak sengaja Viko tersandung meja tersebut sehingga banana ball yang sudah siap jatuh dan harus menggantinya lagi, untung saja stock-nya masih ada. Setelah selesai berjualan offline kami kembali ke rumah Nurul dan membereskan barang-barang kami. Kami sedikit kesusahan membawa meja karena ukurannya yang lumayan besar dan berat. Tetapi akhirnya meja itu bisa dibawa oleh Wulan dan Viko. Dan lagi lagi terjadi, satu cup banana ball jatuh saat di gantungkan pada sepeda motornya Nikmatul dan untung nya lagi masih ada sisa banana ball untuk menggantinya. Setelah sampai dirumah Nurul dan beristirahat sebentar kami kembali kerumah masing-masing dan melakukan cod untuk pembeli yang pesan online. Cod ini dilakukan dengan membagi tugas masing-masing.


PENJUALAN KEDUA

Senin, 18 Maret 2024, bertepatan dengan bulan puasa, kita berjualan kembali. Pada penjualan kedua ini kita menggunakan sistem pre-order dikarenakan minat pembeli lebih banyak saat kita melakukan promosi secara online dibandingkan offline. Alasan lainnya yaitu produk yang kita jual pasti akan terjual habis dan tidak bersisa, jadi tidak ada yang mubazir.

Seperti pada saat penjualan pertama, dipenjualan kedua ini kami membuat banana ball di rumah nurul lagi. Kami berangkat dari rumah dan kos masing-masing pada jam 08.30 WIB dan sampai di rumah nurul sekitar 09.00 WIB, lagi-lagi Viko datang terlambat.

Untuk membuat banana ball pada penjualan kedua ini, kami menggunakan bahan-bahan yang masih tersisa pada saat penjualan pertama walaupun hanya sedikit, sisanya kita iuran lagi untuk membeli bahan-bahan yang belum ada. Bahan-bahan yang tersisa yaitu gula pasir, meses, dan margarin. Sebenarnya masih ada sisa glaze tiramisu, coklat, dan stroberi, tetapi ada kejadian di luar dugaan. Glaze tersebut dibawa oleh Viko pulang dan ditaruh di dalam kulkas. Karena nenek Viko mengira glaze tersebut tidak digunakan lagi, berakhirlah glaze tersebut dibuang oleh nenek Viko. Jadi Viko harus membeli glaze lagi. Bahan-bahan yang harus dibeli lagi antara lain minyak, tepung maizena, tepung terigu, tepung panis, dan coklat batangan.

Pada penjualan kedua ini, kami menerima pesanan sebanyak 16 cup banana ball, ada yang memesan dalam keadaan sudah matang/sudah digoreng dan ada juga yang memesan dalam keadaan frozen/belum digoreng. Kami mulai membuat pesanan sekitar jam 10.00 WIB dengan keadaan menahan haus dan lapar. Kami membagi tugas untuk membuat pesanan banana ball. Nurul bertugas membuat adonan banana ball. Viko bertugas membuat bulat-bulat adonan banana ball. Amel bertugas mencelupkan adonan yang sudah berbentuk bulat ke dalam cairan tepung maizena. Wulan bertugas membaluri adonan dari Amel dengan tepung panir. Matul bertugas memasukkan adonan yang sudah jadi ke dalam cup, dengan satu cup berisi empat biji banana ball. Kami menyelesaikan pesanan banana ball sekitar pukul 12.00 WIB.

Setelah semua pesanan telah jadi, masing-masing dari kami mengambil beberapa cup banana ball yang telah ditutup dengan rapi sesuai dengan pesanan yang kami terima. Viko mendapat enam pesanan, Matul mendapat dua pesanan, Nurul mendapat satu pesanan, Amel mendapat dua pesanan, dan Wulan mendapat lima pesanan, dengan semua pesanan dalam keadaan frozen/belum digoreng. Karena COD dilakukan pada sore hari menjelang buka puasa, untuk customer yang memesan banana ball matang akan digoreng dadakan dirumah masing-masing dari kami supaya saat untuk berbuka puasa masih dalam keadaan hangat.


KEUANGAN

A.    Penjualan Pertama

·       Modal/iuran                = 150.000

·       Biaya Produksi            = 148.000

·       Total pesanan pre-order & cfd (offline)          = 30 cup

Total Pendapatan          = 30 x 5.000

  = 150.000 + 27.000 (topping)

  = 172.000

·     Keuntungan                 = pendapatan-modal

= 172.000-150.000

= 22.000

Jadi, pada penjualan pertama kami mendapatkan keuntungan sebesar Rp 22.000,00.

B.    Penjualan Kedua

·     Biaya Produksi            = 122.000

·     Sisa                              = pendapatan penj 1- biaya produksi penj 2

=  172.000 - 122.000

= 50.000

·     Total pesanan pre-order           = 16 cup

                                    Total Pendapatan                    = 16 x 5.000

                                                                                    = 80.000 + 6.000 (topping)

                                                                                    = 86.000

·     Keuntungan                             =  86.000 - 122.000

                                                                                    =  (-36.000)

       Jadi, pada penjualan pertama kami mengalami kerugian sebesar Rp 36.000,00 dikarenakan jumlah pesanan tidak sesuai dengan yang telah ditargetkan.


PENUTUP

       Dari pembahasan di atas, kelompok kami telah berhasil memasarkan produk Banana Ball dengan menggunakan strategi pemasaran secara offline yaitu melalui berjualan di CFD Solo Baru dan secara online melalui media sosial seperti mempromosikan produk dalam bentuk gambar yang dibagikan di story WhatsApp dengan sistem pre-order. Walaupun menghadapi beberapa kendala seperti naiknya harga bahan baku, kelompok kami tetap optimis dan yakin bisa menarik lebih banyak minat pembeli. Karena dengan adanya kendala tersebut menjadi sebuah tantangan bagi kami sehingga menjadi lebih bersemangat dalam mengembangkan produk kami dan dapat memunculkan inovasi baru seperti bertambahnya varian rasa. Kami juga berkonsisten menjaga kualitas dan kuantitas produk dalam memproduksi banana ball walaupun jangkauan pasarnya menjadi lebih luas, sehingga cita rasa produk tersebut tetap sama dan menjadi ciri khas tersendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Plan

FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN

 FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN Tak terasa tahun 2024 akan segera berakhir. Waktunya melakukan tradisi tahunan, yaitu mengev...