MENEMUKAN IDE PEMBUATAN MY DESSERT (Puding Vla)
MUNCULNYA IDE
Di tengah hiruk piruk kampus UIN Raden Mas Said Surakarta, sembilan mahasiswa jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Najwa Fauzi Perdana, Boby Prayoga, Maulana Alim Wiguna, Rofiq Auliyarahman, Nadia Ayu Meitawati, Zakia Zara Alatas, Febriana Wiwid Puspandari, Tiya Dita Ningrum sedang berdiskusi menemukan inspirasi tentang ide bisnis untuk tugas mata kuliah “Kewirauasahaan”. Sambil meminum es teh di jujugan cafĂ© sambil menyantap makanan Fauzi pun terbangun dari lamunanya.
“Guysss gimana kalo kita bisnis dessert aja? pasti banyak peminatnya kan lumayan untungnya banyak banget tau bisnis dessert itu”. Kami pun berdiam sejenak sambil memikirkan perkataan yang di ucapkan tiya.
Jam menunjukan pukul satu siang, waktunya kelas kami akan segera di mulai. Saat di dalam kelas yang sangat ramai karena dosenya belum dateng. Kelompok kita sedang membahas masalah bisnis yang tadi belum terpecahkan.
“Woiii gimana tadi? pada setuju nggak sama ide tiya?”sahut Fauzi sedikit badmood karena terburu-buru ada acara.
“yasudahhh Dessert aja yaa, udah pusing aku tugasnya banyak banget” sahut Nadia langsung mencairkan suasana yang agak mencekam, disertai dengan dorongan pintu kelas dan munculah dosen yang akan mengajar kelas kami.
PEMASARAN
Setelah melewati lika liku mencari bahan dari sekian toko yang ada, akhrnya kita menemukan barang yang murah dan kualitasnya sangat sangat bisa di acungkan jempol. Mulailah kita memasarkanya secara online dan ofline di mana sebagian besar objeknya adalah mahasiswa dan masyarakat umum.
Zara dan Nadia yang sebelumnya mempunyai kebiasaan memposting barang jualanya di media sosial dan banyak diminati orang, kini dessert kami yg sudah mulai laku terjual 38 cup di sosial media maupun secara langsung dengan kisaran harga 5.000.
Karena media yang kita gunakan adalah media sosial maka costumernya juga berasal dari berbagai daerah. Maka kami menggunakan system COD yaitu Cash On Delivery.
Agenda COD untuk orderan pertama pun telah sukses dilakukan. Tapi tidak hanya berhenti di situ, ternyata sebagian besar customer memilih bertransaksi dengan metode COD. COD demi COD telah kita lalui, kami pun memutuskan untuk pulang dan beristirahat ke rumah masing masing. Ke esokan harinya, kita sepakat berkumpul kembali untuk menghitung hasil penjualan yang kita dapatkan dari COD yang kita lakukan dari bebrapa hari yang lalu
“yaampuuun nggak yangka yaa, kita dapat uang sebanyak” ucap Nadia dengan penuh kegirangan sambil mengkibas kibaskan uang yang telah di dapatkan
“ihh iya yaa, padahalkan ini cuman tugas tapi ternyata kita bisa dapat uang dari tugas ini” sahut Zara dengan rasa senang
“ehh kemarin modal awal berapasi ?” tanya boby
Modal awal : Rp. 67.000
Harga jual : 1 Cup = Rp. 5.000
Keuntungan : Rp. 190.000
Terjual : 38 Cup
Laba bersih : Rp. 123.000
Kita saling menatap satu sama lain dan memberikan applause ke diri masing masing, karena bisnis dessert kami berhasil meebihi target awal penjualan.
“wahhh ga yangka yaa, baru pertama kali jualan udah dapet untung segini, kirain ga akan balik modal” celetuk Zara
“iya ya, kalau kita telaten menekuni jualan ini mungkin bisa jadi bisnis gede, peluang bisnis nih”.
Nggak kerasa sudah 2 jam waktu berlalu, dan sekarang jam menunjukan pukul 12 siang. Pantas saja kita semua sudah lapar dan akan mencari makan siang. Ketika di perjalanan kita sepakat berhenti di salah satu rumah makan padang, di samping indomaret kampus setelah selesai makan kami pun lanjut pulang kerumah masing masing.
PRESENTASI
Sinar matahari yang mulai bangun dari tidurnya. Membuat pagi ini menjadi sempurna. Suasana pagi yang hangat disambut dengan kicauan burung yang sangat merdu.
Hari ini adalah hari selasa hari dimana presentasi tugas kewirausahaan akan dilaksanakan suasana kampus pagi masih belum ramai, terihat dari parkiran motor yang belum penuh, dan ruang kelas yang masih kosong dan terbuka lebar, kita berempat berjalan melewati lorong kampus yang masih sepi mungkin karena mahasiswa dan mahasiswi disini sudah pada balik ke kampung halaman.
Kami membuka pintu kelas dan segera mencari tempat duduk yang masih kosong belum ditempati, karena bangku depan sudah penuh, akhirnya kami memilih duduk paing belakang
“disitu aja pas buat kita tempat duduknya” sambil menunjuk arah bangku yang ada di belakang dan langsung menuju kesana
Presentasi dimulai dari kelompok pertama, mereka mulai menyampaikan poin poin penting dari materinya. Kami yang duduk di belakang mendengarkan dngan seksama sembari menyiapkan materi dari kelompok kami.
Selang beberapa menit kemudian, kini giliran keompok kami yang akan melakukan presentasi.
Selesai melaukan presentasi, tibalah saatnya melakukan sesi tanya jawab, beberapa teman kami pun membirikan perntanyaan, pertanyaan yang diberikan sebagian besar mengenai peluang usaha dan juga keuntungan yang di peroleh. Dngan cepat dan lugas kami menjawab pertanyaan yang diberikan.
“Sekian dari kelompok kami, jika ada salah kata atau kekurangan mohon di maafkan, terimakasih, wassalamualaikum wr, wb” penutup dari kelompok kami .
“walaikumsallam Wr, Wb.” Sahut teman teman dengan kompak dan memberikan applause kepada kelompok kami
Lalu kelompok kami duduk ke belakang dan presentasi di lanjutkan oleh kelompok berikutnya.
“Akhirnya selesai juga yaa” zara menghela nafas panjang seperti orang yang merasa puas akan hal yang baru saja di selesaikanya.
Dengan rasa lega akhirnya kita selesai melakukan presentasi yang sedikit menegangkan, tapi dari situ kita bisa mengambil hikmah apa artinya sabar dalam berjualan dalam menghadapi customer yang agak rewel, dan sabar dalam menghadapi kendala dan rintangan. Dan dari situ juga kita bangga, karena telah melewati kendala dan rintangan itu bersama sama sampai hasil akhir.
PENUTUP
Mungkin itu saja yang bisa kami ceritakan dari awal munculnya ide pembuatan dessert, memasarkan product hingga mengambil keuntungan dari jualan tersebut. Kami dari kelompok 3 mengucapkan terima kasih ke pada ibu sri yang telah mengajarkan kita tentang Kewirausahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar