STORYLINE JELLY BALL FRUITY

 



Dalam artikel ini kami akan menceritakan pengalaman perjalanan bisnis, mulai dari ide awal sampai evaluasi.

Perkenalkan kami mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas  Ekonomi dan Bisnis Islam.  Saat ini kami berada di semester 4 dan mendapat mata kuliah kewirausahaan Islam yang dibimbing oleh ibu Sri Haryanti, S.E., M.M. Dalam mata kuliah ini kami mendapat tantangan baru untuk mencoba berbisnis. Hal tersebut membuat kami merasa tertantang karena merupakan pengalaman pertama yang akan kami lakukan. Setelah mendapat tugas tersebut kami sekelompok mencari ide bisnis yang mudah untuk pemula tetapi juga menguntungkan. Setelah mencari dari berbagai referensi akhirnya kami memutuskan memulai bisnis jelly ball fruity, ide ini muncul dari keinginan kami untuk membuat camilan yang praktis dan menyegarkan, buah-buahan segar selalu menjadi pilihan yang sehat,  tetapi seringkali tidak bisa dibawa atau dikomsumsi ditengah kesibukan kami.

 Dengan  inovasi jelly ball fruity ini buah-buahan diubah menjadi bentuk jely yang mudah dinikmati kapan saja.  Minuman ini cukup viral di media sosial sehingga  memiliki daya tarik seseorang untuk mencobanya.  Selanjutnya kami menghitung jumlah modal yang kita butuhkan dengan sangat rinci. Setelah kami mempertimbangkan dan menghitung semua kebutuhan kami memutuskan untuk memberi modal 46.000 per anggota dan ditotal menjadi 276.000, kemudian kami berbelanja  semua alat dan bahan yang dibutuhkan. Keesokkan harinya kami melakukan percobaan pembuatan jelly beserta kuah creamy. Sebelum kami pasarnya kepada khalayak ramai, tetapi pembuatan jelly mengalami kegagalan dari segi tekstur dan bentuk yang telalu lembek, jadi kami mencari tutorial resep yang lain dan pada akhirnya produk kami berhasil terbentuk bulat sempurna dan siap untuk diperjual belikan. Segala pertimbangan sudah dilakukan, sehingga kami memberikan berbagai varian harga untuk setiap porsinya seperti 2000, 5000, dan juga 10000. Selanjutnya kami melakukan pembuatan desain untuk banner/pamflet yang digunakan sebagai media pemasaran untuk metode open pre order dan juga berjualan di car free day. Setelah desain selesai seluruh anggota kami melakukan teknik pemasaran/melakukan promosi melalui aplikasi whatsapp untuk pre order selama 3 hari dan alhamdulillah produk telah terjual sebanyak 36 porsi. Ketika pembuatan pesanan jelly ball untuk pre order kami memasak selama 2 hari di kos salah satu anggota kami karena jarak paling tengah diantara rumah masing masing anggota, selesai membuat jelly kami beradu argumen karena jelli buah  harus selalu berada di dalam lemari pendingin agar tetap segar dan tidak mudah basi, tetapi karena terbatasnya tempat didalam lemari pendingin maka kami memutuskan untuk membawa pulang per anggota 2-3 box jelly yang sudah jadi untuk dimasukkan kedalam lemari pendingin dirumah masing-masing.

Penyerahan pesanan kami lakukan pada hari kamis pada siang hari saat jeda mata kuliah, sedangkan untuk pesanan di luar kampus kami lakukan sore sepulang kuliah. Karena tugas kami yang utama ialah berjualan di car free day, akhirnya kami memilih untuk berjualan di car free day Colomadu yang lumayan ramai pengunjung. Sistem berjualan di car free day Colomadu itu sistem ngelapak di sembarang tempat yang belum dipakai penjual lain karena tidak ada panitia koordinaasi tempat, karena kami merupakan panjual baru yang belum memiliki tempat dengan hak pasti, kami sempat diusir karena telah memakai tempat penjual lain sehingga lapak kami geser ke tempat yang kosong.

Jam awal berjualan masih terpantau belum ada yang membeli dan kami sempat berkecil hati dan berfikir "ada yang beli engga ya?" tetapi kami tetap optimis. Selang beberapa  menit akhirnya seorang anak laki-laki bersama kakek nya membeli jelly ball kita dan mengapresiasi kami dengan berkata "masih muda sudah mau berjualan". Saat itu kami merasa bangga dan senang atas apresiasi kakek tersebut. Seiring berjalannya waktu banyak orang-orang yang sedang berolahraga melirik banner jualan kita, karena penasaran mereka mulai datang satu persatu untuk membeli Jelli Ball Fruity. Saat itu terjadi kami sangat antusias untuk melayani mereka. Saat akan berkemas untuk menyudahi jualan, tiba tiba stand jualan kami didatangi  pembeli dan kami bergegas membuat kuah creamy lagi dikarenakan kuah creamy yang dibuat sebelumnya sudah habis. Ada hal lucu saat kami berjualan di CFD. Saat itu ada anak kecil yang ingin membeli Jelly Ball kita tetapi ibunya tidak memperbolehkan lalu salah satu anggota kami membisikan adek tersebut bahwa Jelly Ball kita harganya terjangkau dan enak, tetapi adek dan ibunya tetap melewati stand jualan kami dan tanpa kami duga ternyata adek tersebut kembali lagi ke stand kami untuk membelinya.


     

Kemudian kami melakukan evaluasi mengenai jelly ball fruity yang kita jual setelah berdiskusi cukup lama kami menyimpulkan beberapa point, yang pertama kegagalan dalam mencetak jelly (kegagalan bentuk, kegagalan tekstur). Kegagalan dalam pencetakan jelly terjadi disaat masa percobaan sebelum akhirnya diperjual belikan,  dari segi tekstur yang kurang kenyal dan sangat lentur menyebabkan produk gagal, selanjutnya dari sisi bentuk, bentuk jelly yang seharusnya bulat utuh terkadang mengalami kegagalan yang kurang sempurna kebulatannya yang disebabkan oleh kurangnya praktik dalam masa percobaan. Kedua, creamy tidak bisa bertahan lama karena terbuat dari bahan dasar beberapa susu, seperti susu evaporasi, susu kental manis, dan susu fullcream. Campuran susu tersebut tidak bisa bertahan lama karena sifat susu yang mudah basi dan menimbulkan bau asam yang sangat menyengat sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Lalu ⁠jelly isi buah tidak bisa bertahan lama karena buah yang kita gunakan seperti buah naga, semangka, dan nanas. buah buahan tersebut mudah membusuk dan menyebabkan jelly menjadi berair cenderung menyebabkan lendir lengket yang berlebih. Oleh karena itu, jelly isi buah harus selalu berada didalam lemari pendingin untuk dikonsumsi. Perbandingan penjualan po lebih banyak dibandingkan penjualan saat cfd, penjualan pre-oder lebih banyak dibandingkan penjualan car free day ini disebabkan karena jangkauan target pasar yang lebih luas dibandingkan dengan cfd sendiri yang hanya mengandalkan orang-orang yang berolahraga di tempat itu saja.

Selain itu terdapat batasan waktu saat berjualan di CFD menyebabkan kami harus tutup berjualan pada batas waktu yang ditentukan sehingga waktu berjualan terbilang cukup singkat.

Tugas ini banyak memberikan pengalaman bagi masing masing anggota. Kami ditantang untuk berjualan dan terjun langsung ke lapangan sehingga dapat merasakan bagaimana susahnya memulai usaha dari nol. Menyatukan berbagai pendapatan yang ada dan yang terpenting kerja sama yang sangat di butuhkan untuk membuat suatu pekerjaan menjadi lebih ringan dan mudah. Jangan ragu memulai sebuah usaha, tetap optimis dan berani mencoba. "Kesuksesan berawal dari misi dan tantangan, bukan berawal dari zona nyaman".

TAMAT

Disusun oleh kelompok 4 PBS 4E :

· Nurul                         (225231174)

· Anissa Febriyani       (225231177)

· Mega Intaningrum N (225231184)

· Fernanda Setiadi       (225231186)

· Ainun Hanafiyah F    (225231194)

· Amelia Dea Saputri  (225231196)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Plan

FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN

 FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN Tak terasa tahun 2024 akan segera berakhir. Waktunya melakukan tradisi tahunan, yaitu mengev...