Kulit Singkong Bukan Hanya Limbah Ternyata Bernilai Ekonomis

 






Banyak orang yang belum tahu mengenai kulit singkong ternyata bisa dikonsumsi, asal pengolahannya tepat dan benar.  Kulit singkong sebenarnya adalah limbah rumah tangga, limbah produksi pabrik yang terbiasa di buang begitu saja sampai membusuk, tapi juga kadang dimanfaatkan untuk pakan sapi ternak. Namun hal tersebut kurang bersahabat mengingat peternak sapi memberikan nya begitu saja tanpa mengurangi getahnya terlebih dahulu, bahkan hal tersebut jika terus dilakukan maka banyak sapi yang keracunan karna organ pencernaan sapi yang sulit mencerna kulit singkong yang beracun tersebut. Mengapa demikian? karena sebagian orang tidak paham cara mengurangi getah pada kulit singkong. Sehingga guna memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan islam, kami Mahasiswa UIN Surakarta Kelompok 6, Fakultas Ekonomi dan Bisnis islam melakukan experimen terhadap olahan kulit singkong. untuk lebih lanjut, simak penjelasan berikut!


Kulit singkong memiliki manfaat kaya akan serat, kulit singkong mengandung serat pangan, yang sangat baik untuk pencernaan. Kulit singkong juga mengandung antioksidan, seperti karotenoid, dan polifenol, mengonsumsi kulit singkong juga bisa mendukung kesehatan jantung, selain itu kulit singkong juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral, fosfor, dan magnesium. Manfaat utama pengolahan kulit singkong yaitu mengurangi limbah yang berkelanjutan. 

Segitu banyak manfaat kulit singkong, sangat disayangkan apabila di buang begitu saja tanpa di kelola. untuk mengurangi limbah tersebut kami berinovasi untuk menjadikannya sebagai olahan keripik. Jaman sekarang siapa sih yang tidak suka keripik, dari tua sampai muda, anak-anak semua suka keripik. Bisa disajikan untuk tamu, atau untuk nyantai sore menemani secangkir kopi. Untuk mengetahui cara pengolahannya yang benar simak cara berikut!

Step pertama pilihlah kulit singkong yang masih bagus tidak bolong-bolong. Kemudian cuci semua kulit singkong yang sudah di pilah tersebut, untuk menambah efektivitas pencucian disarankan menggunakan grenjeng ( kasa cuci piring yang berbahan dasar keras) supaya noda-noda tanah yang masih menempel cepat hilang, usahakan dengan air yang mengalir juga. Jika semua kulit sudah bersih maka potonglah sesuai selera, disarankan berbentuk segitiga supaya menarik konsumen untuk mencobanya karna mungkin terlihat lebih rapi, daripada potongan panjang. Step selanjutnya jika sudah di potong-potong dengan rapi semua kulit singkong di rebus dengan air dan garam secukupnya, usahakan merebusnya sampai mendidih supaya kulit singkong bener-bener bersih dan hilang getahnya. Step ini adalah prosedur utama pengolahannya karna jika tidak maka kulit singkong tetap akan beracun ketika di konsumsi. Usahakan getah kulit singkong sudah bersih sehingga aman. Jika sudah melakukan step perebusan maka dilanjutkan pengeringan, tiriskan dan keringkan kulit singkong dibawah sinar matahari langsung. Untuk penjemuran yang lebih efektiv yaitu selama sehari penuh tergantung cuaca (jika panas nya diatas rata-rata maka bisa setengah hari saja). Setelah kulit singkong di jemur kulit singkong kembali dipilih, kulit singkong yang siap di goreng harus yang sudah kering merata supaya tidak mlempem. Kemudian kulit singkong siap di goreng sebelum menggoreng siapkan bawang putih dan garam sejumput untuk memberika rasa gurih pada kulit singkong. Setelah itu goreng semua kulit singkong dan tiriskan jika sudah matang. step terakhir yaitu memberikan bumbu pada keripik kulit singkong sesuai selera. Keripik kulit singkong siap di nikmati

Bagaimana ternyata mudah bukan cara membuatnya? Yuk kelola limbah disekitarmu untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Jika bukan kalian yang berinovasi maka siapa lagi. Pengolahan kulit singkong memang membutuhkan waktu bukan cuma sehari sehingga perlu kesabaran untuk mengolahnya. Dari mulai memilih, mencuci, dan menjemur butuh tenaga yang ekstra. Mungkin keripik kulit singkong belum banyak didengar dikalangan masyarakat sekitar, untuk itu kita sebagai Mahasiswa bisa mencari peluang untuk memanfaatkan limbah yang tidak berguna tersebut, namun bisa menambah nilai guna ekonomis. 

Rasa dari keripik kulit singkong memiliki ciri yang khas yaitu sedikit pahit ketika masuk kerongkongan. Namun hal tersebut tidak berarti keripik kulit singkong tidak pantas dinikmati, justru ciri khas tersebut yang membuat orang-orang yang mendengarnya tertarik untuk mencobanya, bahkan ingin belajar mengolahnya untuk dijadikan cemilan sehari-hari. Ternyata selain buahnya (singkong) kulitnya pun juga memiliki sejuta manfaat untuk dikonsumsi. Tekstur kulit singkong renyah setelah digoreng yang membuat renyahnya suasana ketika disajikan untuk teman mengobrol. 

Cassava skin chips adalah produk olahan keripik kulit singkong kami (Kelompok 6) mengingat maraknya limbah pabrik keripik singkong, Banyak orang yang belum paham mengenai hal ini. Untuk itu kami memberikan edukasi bahwa kulit singkong aman untuk dikonsumsi dan bisa bernilai ekonomis jika dikelola dengan benar. Bagaimana apakah kalian tertarik untuk membuatnya?……

Pemasaran kulit singkong sangat mudah yaitu sama seperti keripik singkong pada umumnya. Melalui pihak kedua ketigas dan seterusnya akan tetap memiliki keuntungan tersendiri. Kami melihat pasar keripik kulit singkong yaitu dari segi ekonomis patokan harga yang diambil tidak muluk-muluk walaupun membuatnya melalui prosedur yang lumayan panjang. Karena kami berniat untuk memperkenalkan produk olahan kami terlebih dahulu, sehingga pasar yang kami ambil bukan pasar ekonomi makro melainkan mikro. Dimana hal ini termasuk produk UMKM, sehingga perlu dukungan dan menerima evaluasi lebih banyak lagi untuk produksi selanjutnya. 

Kulit singkong yang aman melalui cara pengolahan yang benar, makanya pahamilah dahulu sebelum mengolahnya. 

Dipublikasikan pada Rabu, 8 Mei 2024 Pukul 11:54 WIB

Penulis Kelompok 6

Della Putri Tasya, Nissa Fatikha, Alfi Melina Agustin, Siti Khajar dan Ummu Rabbani

Bisnis Sukses Es Lumut Jelly

 




Kelompok 7 PBS 4D

> Izzun Nikmah         (225231127)

> Liana Syahbila Amanda (225231128)

> Nathanaela Anindya Putri (225231144)

> Prima Isnawati         (225231148)

> Ulfiyatul Khoiroh         (225231151)

 



*** Hati yang senang berasal dari suasana hati yang bergembira***

Berawal dari seteguk rasa manis minuman

dengan terstruktur yang unik menjadi kesatuan

Produk es lumut jelly yang segar dan nikmat

 

        Di suatu pagi yang cerah dengan penuh semangat sebagai seorang mahasiswa kami memiliki jiwa yang semangat untuk mencari ilmu, pagi ini kami berada di kelas dengan penuh semangat dan jiwa yang tak pantang menyerah untuk mendapatkan suatu ilmu dari dosen kami. Kamu duduk mendengarkan materi yang disampaikan oleh beliau penyampaian yang sangat singkat tapi sangat bermakna bagi kami yang masih awam dengan kewirausahaan dosen kami dengan penuh rasa ikhlas memberikan materi-materi yang nantinya akan kita pelajari tentang ilmu kewirausahaan ternyata pada hari ini ibu dosen memberikan tugas untuk membuat suatu bisnis untuk kita lakukan ini menjadi tantangan buat tim kami tapi kamu sangatlah senang dengan hati penuh gembira dan jiwa yang semangat membara kami mengerjakan tugas beliau dengan sebaik mungkin.

        Dengan penuh rasa semangat kami memikirkan sambil berdiskusi menurut kami apa yang cocok untuk kamu jadikan usaha bisnis sampai pada akhirnya kamu menemukan suatu usaha yang sangat cocok untuk kami lakukan yaitu dengan usaha Es lumut jelly ini merupakan minuman yang masih viral di kalangan anak muda, dimana masih menjadi minuman yang banyak dicari oleh semua kalangan, minuman ini bisa menyegarkan tenggorokan, karena rasanya yang manis dan segar tentunya juga nikmat. Oleh karena itu tujuan kami membangun usaha minuman es lumut jelly karena pembuatannya yang cukup mudah dan harga bahan yang terjangkau dan tentunya digemari oleh semua kalangan.

        Minuman  es lumut jelly merupakan bisnis yang menawarkan minuman segar dan menyegarkan yang terdiri dari campuran susu dan berbagai pelengkap tambahan seperti agar-agar  jelly. Keunikan dari es lumut jelly terletak pada tekstur kenyal dan segarnya, serta variasi rasa yang dapat disesuaikan dengan preferensi pelanggan. Usaha es lumut jelly  dapat dijalankan di berbagai lokasi, mulai dari kios di pinggir jalan, sekitar kampus, hingga kedai minuman di pusat perbelanjaan, menawarkan kesempatan bagi para pelaku usaha untuk menjangkau berbagai segmen pasar.

        Pada musim panas atau di daerah yang memiliki cuaca tropis, permintaan terhadap minuman segar seperti es lumut jelly cenderung meningkat, menjadikan usaha ini sebagai pilihan yang menarik dalam industri minuman. Kreativitas dalam menciptakan variasi rasa dan tampilan menarik dari es lumut juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Selain itu, usaha es lumut jelly dapat memperluas penawaran produk dengan menyediakan beberapa barang rasa yang beragam, memperluas peluang untuk menarik lebih banyak pelanggan.

        Usaha ini kami beri nama “Es lumut Jelly ” dengan harapan agar masyarakat mudah mengenal dan mengingat nama usaha kami. Selain itu karena bagi beberapa masyarakat nama Es Lumut masih cukup asing, maka diharapkan mampu menarik perhatian konsumen untuk mencoba. Kunci keberhasilan dalam menjalankan usaha es lumut jelly  meliputi kualitas bahan baku yang baik, pelayanan yang ramah dan cepat, serta inovasi dalam menciptakan menu dan promosi yang menarik. Dengan memahami pasar lokal, tren konsumen, dan menyesuaikan strategi pemasaran, usaha es lumut dapat menjadi pilihan yang menguntungkan dan berkelanjutan bagi para pengusaha minuman. Visi, Menciptakan produk minuman segar dan inovatif yang terkenal dengan kualitas rasa yang unik dan menyehatkan, serta menjadi destinasi favorit minuman dan di sukai oleh semua kalangan." Misi, Memberikan pengalaman rasa yang luar biasa: Menghadirkan es lumut jelly dengan berbagai variasi rasa yang menarik dan menyegarkan, memberikan pengalaman yang memuaskan bagi pelanggan kami, Kualitas terjamin: Menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dan proses pembuatan yang higienis untuk memastikan kualitas terbaik dalam setiap botol es lumut jelly  yang kami sajikan, Inovasi berkelanjutan: Terus mengembangkan resep baru dan variasi rasa yang unik untuk memperkaya menu kami dan memenuhi kebutuhan pasar yang selalu berubah, Pelayanan pelanggan yang prima: Menyediakan pelayanan yang ramah, cepat, dan profesional untuk memastikan kepuasan pelanggan.

        Produk ini terdiri dari 2 rasa varian yaitu rasa coklat dan rasa taro. Kami menggunakan packing dari bahan botol plastik dikarenakan biaya nya murah dan dengan mudah di jumpai di toko-toko, harapan nya kedepannya kami bisa menggunakan wadah yang lebih ramah lingkungan. 

        Proses pembuatan  produksi es lumut Jelly Sebagai berikut : Pertama Siapkan panci lalu masukan agar-agar bubuk, gula, dan air aduk-aduk sampai tercampur rata. Nyalakan kompor, aduk-aduk adonan jelly dalam panci, tunggu hingga mendidih, lalu matikan kompor jika adonan sudah mendidih. Kemudian masukkan setengah buah es batu besar ke dalam adonan jelly dan siramkan larutan jelly ke atas es batu secara berulang, Aduk dan sirami terus larutan jelly ke atas es batu hingga mulai membentuk dan membentuk bagian kecil-kecil tipis seperti lumut, Jika adonan jelly sudah berbentuk seperti lumut , aduk kembali menggunakan pengocok agar tidak ada adonan jelly yang menggumpal besar, Selanjutnya buat isian dengan menggunakan memasukan carnation ,gula, krimer, pewarna makanan dan susu UHT aduk hinga merata semua bahan. Lalu masukkan ke dalam botol yang sudah di sedikana sebelumnya lalu tutup dengan rapat. Es lumut siap dinikmati.

        Setelah suksesnya penjualan kami secara online, dan antusias dari konsumen yang sangat ramai dan memuaskan. kelompok kami langsung mendapatkan ide untuk merencanakan  penjualan secara offline. Lalu, kami berunding untuk memutuskan berjualan di Car Free Day Slamet Riyadi atau pasar malam kartasura. Kami memiliki pertimbangan apabila melakukan penjualan di pasar malam kami hanya bisa membuka stand dan menunggu pelanggan datang ke stand kami. Dan apabila kami melakukan penjualan di Car Free Day Slamet Riyadi, kami bisa berpencar untuk melakukan penawaran terhadap masyarakat Surakarta.

        Akhirnya kami memutuskan untuk berjualan di Car Free Day Slamet Riyadi dikarenakan beberapa pertimbangan yang lebih menguntungkan bagi kelompok kami. Sebelum melakukan penjualan pada hari minggu tanggal 05 Mei 2024 pagi, kami membeli bahan baku seperti 1 Bungkus Nutrijel coklat, 1 Bungkus Nutrijel Taro, 1 Buah Es Batu, 700 ml Air, 100 gr Gula, 1 Susu Evaporasi,1 Susu SKM/ Creamer. Setelah membeli bahan baku untuk penjualan kami, lalu kami menyiapkan peralatan untuk membuat es lumut jelly kami, seperti Peralatan Botol, Stiker, panci , Sendok, Corong, Wadah , Kocokan. Setelah sudah menyiapkan bahan baku dan peralatan.

        Lalu kami melakukan proses pembuatan produksi es lumut Jelly Sebagai berikut : Pertama Siapkan panci lalu masukan agar-agar bubuk, gula, dan air aduk-aduk sampai tercampur rata. Nyalakan kompor, aduk-aduk adonan jelly dalam panci, tunggu hingga mendidih, lalu matikan kompor jika adonan sudah mendidih. Kemudian masukkan setengah buah es batu besar ke dalam adonan jelly dan siramkan larutan jelly ke atas es batu secara berulang, Aduk dan sirami terus larutan jelly ke atas es batu hingga mulai membentuk dan membentuk bagian kecil-kecil tipis seperti lumut, Jika adonan jelly sudah berbentuk seperti lumut , aduk kembali menggunakan pengocok agar tidak ada adonan jelly yang menggumpal besar, Selanjutnya buat isian dengan menggunakan memasukan carnation ,gula, krimer, pewarna makanan dan susu UHT aduk hingga merata semua bahan. Lalu masukkan ke dalam botol yang sudah disiapkan sebelumnya lalu tutup dengan rapat.

        Lalu setelah selesai membuat es lumut jelly kami memasukkan es lumut jelly ke dalam lemari es untuk menciptakan rasa dingin dan segar, lalu kami memeriksa secara rutin kualitas stok es yang kami miliki apakah masih layak untuk dijual atau tidak. Keesokannya, pada hari Minggu, 05 Mei 2024 kami melakukan penjualan di Car Free Day Slamet Riyadi di pagi hari. Kami berjualan dari jam 06.00 hingga selesai, sebelum berjualan kami menyiapkan produk kami terlebih dahulu dan memasukkan es lumut jelly ke dalam tempat termos es. Guna untuk memberikan rasa awet pada kesegaran es lumut jelly.

        Pada hari penjualan, kami tiba di Car Free Day Slamet Riyadi pukul 06.30. kami melakukan sistem berpencar untuk menjualkan produk es lumut jelly. Kami berpencar menjadi 2 kelompok, Liana dan Anin berpencar di daerah kantor OJK, sedangkan Izzun, Prima dan Ulfi berpencar di daerah depan Sriwedari. Dari masing  - masing kami menawarkan produk es lumut jelly kami kepada masyarakat. lalu setelah produk kami habis, kami berkumpul kembali ke titik kumpul awal kami untuk melakukan perbincangan dan pengumpulan hasil penjualan kami. Setelah itu, kami melakukan sarapan bareng bersama di bubur ayam jakarta depan lapangan sriwedari.

        Pada saat kami selesai melakukan sarapan pagi bersama, kami bergegas untuk pulang ke kos salah satu dari kami. Setelah kami sampai di kost, kami melakukan perhitungan dari hasil penjualan kami dari awal hingga akhir penjualan. Sesudah kami melakukan perhitungan, kami pulang ke kost atau rumah masing-masing. tidak disangka ternyata hasil penjualan kami sangatlah laris stok yang kami bawa ke car free day semua habis terjual tanpa sisa berawal dari jualan car free day yang sangat laris kami berfikir akan menjual es lumut jelly di berbagai event - event dengan pastinya ada promo serta inovasi yang kita kembangkan agar konsumen jadi makin tertarik kepada produk yang kami jual.

        Dengan mengikuti event seperti bazar atau penjualan di tempat wisata, tempat olahraga,dan tempat-tempat yang ramai akan menjadikan produk es lumut jelly kita dikenal lebih banyak masyarakat/konsumen tidak hanya itu kami juga memanfaatkan peluang peluang bisnis lainnya yang kami pelajari serta mempraktekkan langsung kedalam bisnis es lumut jelly, dengan mempelajari ilmu bisnis dan kewirausahaan kami bisa mengembangkan bisnis ini dan terus melakukan inovasi-inovasi terbaru yang kedepannya bisa memunculkan produk atau rasa-rasa yang berbeda-beda dengan mempertahankan resep yang sudah kami bikin dari awal berjualan produk es lumut jelly.

        Kenapa kami sangat mempertahankan resep awal yang sudah kami bikin dari awal berjualan es lumut jelly kareena resep itulah kunci kesuksesan dan keberhasilan kami dalam menjalankan bisnis minuman ini. Tetapi kamu juga tidak mau ketinggalan zaman karena semakin berjalannya waktu segala inovasi terus berkembang kami pun juga memiliki prinsip mengikuti perkembangan boleh tetapi harus tetap mempertahankan resep yang kami sudah buat di awal bisnis ini.

    Kami pun juga melihat ada peluang bisnis besar yang sayang kalau kami tidak melakukannya peluang bisnis tersebut adalah dengan mengandalkan platform online, di era digital semuanya terasa mudah bagi kami gen Z dan pebisnis pemula ini menjadi peluang sangat besar untuk kami contohnya di sektor platform tiktok, grab food ,shopee food, dll. Platform ini menjadi peluang bisnis besar untuk kami mempromosikan produk kami serta mempermudah konsumen untuk membeli produk kami, kamu melihat antusias konsumen yang sangat menyukai produk kami Karena produk kami yang enak,manis,dan segar sangat cocok untuk lidah-lidah masyarakat Indonesia serta harganya juga cukup terjangkau di kalangan masyarakat.





Story of Banana Ball

 


Disusun oleh:

PBS 4B KELOMPOK 3

Erlangga Viko Putra    (225231050)

Nurul Fatimah             ( 225231055)

Amelia Kartika Sari    (225231064)

Nikmatul Maskuroh     (225231065)

Fitria Dwi Wulandari    (225231074) 


DESKRIPSI BISNIS

Bisnis merupakan usaha untuk melayani kebutuhan masyarakat, baik dengan motif keuntungan maupun tidak bermotif keuntungan. Seorang wirausahawan akan melihat kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Upaya ini adalah suatu proses identifikasi potensi pasar yang biasanya diikuti dengan perkiraan dan antisipasi atas pertumbuhan potensi pasar tersebut dimasa yang akan datang.

Selain itu, kita juga memperhitungkan adanya persaingan yang timbul dari penguasa lain yang juga bergerak dalam kebutuhan pasar yang sejenis. Untuk itu, dibutuhkan manajemen yang baik sehingga dapat memperoleh hasil yang melebihi biaya yang sudah ditargetkan. Kegiatan bisnis dapat dirasakan oleh hampir semua lapisan masyarakat. Kita semua bahkan ikut dalam lingkaran bisnis tersebut hampir setiap saat.

Bagi seorang wirausaha mulainya suatu usaha dilakukan karena adanya peluang dan tertarik oleh keuntungan yang diharapkan dari usaha tersebut. Mewujudkan suatu peluang menjadi kenyataan memerlukan waktu dan proses yang panjang. Sehingga, agar usahanya berjalan dengan optimal seorang wirausahawan harus memiliki sifat seorang wirausahawan yaitu meliputi :

1.   Memiliki keberanian untuk memulai

Keberanian untuk memulai bisnis wajib memiliki sebelum anda melangkah lebih jauh. Keputusan untuk memulai usaha adalah sangat penting, karena banyak sekali pebisnis yang gagal karena kurangnya rasa keberanian sehingga untuk menghadapi persoalan-persoalan yang menghadang mereka langsung merasa tak mampu mengatasi.

Akan tetapi, banyak usahawan yang gagal berkali-kali tetapi tetap gigih menjalankan bisnisnya dan akhirnya berhasil karena rasa keberanian yang dimilikinya.kemampuan kebangkitan dari kegagalan menjadi tolak ukur kesuksesan sebagai pengusaha.

2.   Keberanian untuk mengambil risiko

Semua usaha sudah pasti ada resikonya, akan tetapi mempunyai potensi untuk mendapatkan keuntungan dalam menghadapi kondisi ini harus dipersiapkan kepribadian mental untuk siap menghadapi risiko usaha apa pun secara profesional.

3.   Sabar dengan proses

Tidak usaha yang dimulai dari sesuatu yang langsung besar. Usaha dan bisnis harus dilakukan kesabaran dan ketekunan karena sifat itulah sesungguhnya yang yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan.

4.   Optimis

Sebagai seorang pengusaha, tidak boleh memiliki pemikiran yang negatif dan pesimis dalam menjalankan usaha. Motivasi yang kuat harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.


LATAR BELAKANG

Makanan ringan atau camilan selalu memiliki pasar yang luas, terutama di kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Banana ball, yang terbuat dari pisang dan diolah menjadi bola-bola kecil yang lezat, memiliki potensi besar untuk menarik minat konsumen karena cita rasanya yang unik dan manis alami dari pisang. Mendirikan usaha jualan banana ball merupakan sebuah peluang bisnis yang menjanjikan, mengingat tren makanan ringan terus berkembang dan semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan. Pisang adalah buah yang mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dengan harga yang relatif terjangkau. Hal ini menjadikan bahan baku banana ball mudah didapatkan dan dapat diproduksi dalam jumlah besar tanpa kesulitan.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat, banana ball dapat dipromosikan sebagai camilan sehat yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Hal ini menambah nilai jual produk di mata konsumen yang peduli akan kesehatan. Biaya produksi banana ball relatif rendah, namun dapat dijual dengan margin keuntungan yang cukup tinggi. Dengan strategi pemasaran yang efektif dan pengelolaan usaha yang baik, banana ball dapat menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan. Maka dari itulah alasan kami untuk membuka bisnis jualan banana ball karena menurut kami begitu mudah dan menjanjikan terutama perolehan marginnya.


AWAL MULA IDE BISNIS

Pada awal mula bisnis kami adalah berjualan jajanan pasar, tetapi karena begitu banyak jenis jajanan pasar kami berpikir untuk menciptakan jajanan pasar dengan kreasi baru yang memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat dan terjangkau harganya. Kemudian kami sepakat untuk menjadikan buah pisang sebagai bahan dasar dalam produk kami. Seperti yang kita ketahui bahwa buah pisang ini mengandung banyak manfaat bagi tubuh kita, akan tetapi jarang anak muda zaman sekarang ini yang mengkonsumsi buah pisang. Maka dari itu kami memodifikasi buah pisang tersebut menjadi makanan/cemilan kekinian dengan tujuan agar diminati oleh kalangan apapun mulai dari anak-anak dan juga orang dewasa. Kami menginovasikan pisang tersebut dengan coklat yang manis, dimana nantinya pisang itu kami bentuk bulat-bulat seperti bola kemudian didalamnya kita isi dengan coklat yang sudah dipotong kecil-kecil. Karena bentuknya yang bulat seperti bola kami memberi nama produk tersebut adalah banana ball.

Kami juga melakukan percobaan untuk membuat banana ball dengan tujuan agar saat berjualan kami dapat membuat banana ball dengan sempurna. Dari hasil percobaan itu kami bagi-bagikan kepada teman-teman satu kelas kami sekalian untuk promosi. Dan teman-teman kami berpendapat bahwa banana ball tersebut sudah enak hanya saja kurang manis sedikit. Sehingga komentar itu menjadi evaluasi bagi kami untuk kedepannya agar bisa membuat banana ball yang lebih baik lagi.


PENJUALAN PERTAMA

Pada saat penjualan pertama kami melakukan sistem pre-order dan juga berjualan offline. Satu hari sebelum berjualan offline kami sepakat untuk membuat banana ball terlebih dahulu dirumah nurul. Kami berangkat dari rumah dan kost masing-masing pada pukul 09.30 dan sampai dirumah nurul kira-kira pada pukul 10.00. Sesampainya dirumah nurul kami bersiap-siap ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan. Setelah berbelanja kami mulai untuk membuat banana ball dan setiap orang dibagi tugasnya, seperti Nurul mendapat bagian membuat adonan, Nikmatul memotong-motong cokelat, lalu Viko membentuk adonan menjadi bulat-bulan dan mengisinya dengan coklat, sedangkan Amel dan Wulan bagian memberi tepung panir. Setelah selesai banana ball tersebut kemudian ditaruh dalam freezer. Kemudian kami pulang ke rumah masing-masing dan beristirahat untuk berjualan offline besok paginya.

Bertepatan pada Minggu, 3 Maret 2024 kami melakukan penjualan offline di cfd Solo Baru. Kami berangkat pukul 05.30 kemudian berkumpul di rumah Nurul untuk membawa barang-barang yang diperlukan dan tidak lupa banana ball yang telah kami buat pada hari sebelumnya. Kami membagi tugas untuk membawa peralatan ke lokasi cfd. Akan tetapi pada saat itu Viko datang terlambat dan membuat kami sedikit kesusahan dalam membawa peralatan tersebut. Untung saja ada Kakaknya Nurul yang membantu mempersiapkan tempat dan peralatannya sehingga mempermudah kami. Sesampainya di lokasi kami bersiap-siap menata tempat dan mempersiapkan jualan kami. Tetapi pada saat itu kami lupa tidak membawa wajan yang cukup besar, lalu Wulan dan Nikmatul kembali ke kost untuk mengambil wajan. Tidak lama kemudian Viko sudah sampai di cfd. Setelah itu Kami meminta Viko untuk menjaga stand kami karena Nurul dan Amel juga akan pulang ke rumah Nurul untuk mengambil kursi dan kertas. Setelah itu Nurul dan Amel kembali ke cfd dan tak lama kemudian Wulan dan Nikmatul juga telah sampai. Karena kami baru pertama kali berjualan offline mungkin banyak orang yang belum tau produk yang kami jual. Kami melakukan promosi agar orang-orang tertarik. Ternyata berjualan offline tidak semudah yang kami bayangkan.

Banyak hal-hal baru dan juga tantangan bagi kami. Tetapi kami tetap berusaha menawarkan produk kami, setelah lama menunggu kami mendapatkan pelanggan pertama kami dan dia bertanya kepada kami “mbak ini jualan apa ya” tanya si pembeli, “ini banana ball dek, kaya pisang terus dalamnya ada coklatnya” jawab Nurul. Kemudian kami menyiapkan banana ball pesanan si pembeli tersebut. Karena pada saat itu yang beli hanya sedikit kami juga sekalian mempersiapkan banana ball untuk yang sudah pesan lewat online, dan pada penjualan pertama kami berhasil menjual sebanyak 30 cup banana ball yang dimana setiap cup nya berisi 4 pcs. Kami juga memberikan pilihan topping seperti cokelat, strawberry, tiramisu, dan messes. Padahal waktu itu kami sudah menyelesaikan semua pesanan, tetapi dengan tidak sengaja Viko tersandung meja tersebut sehingga banana ball yang sudah siap jatuh dan harus menggantinya lagi, untung saja stock-nya masih ada. Setelah selesai berjualan offline kami kembali ke rumah Nurul dan membereskan barang-barang kami. Kami sedikit kesusahan membawa meja karena ukurannya yang lumayan besar dan berat. Tetapi akhirnya meja itu bisa dibawa oleh Wulan dan Viko. Dan lagi lagi terjadi, satu cup banana ball jatuh saat di gantungkan pada sepeda motornya Nikmatul dan untung nya lagi masih ada sisa banana ball untuk menggantinya. Setelah sampai dirumah Nurul dan beristirahat sebentar kami kembali kerumah masing-masing dan melakukan cod untuk pembeli yang pesan online. Cod ini dilakukan dengan membagi tugas masing-masing.


PENJUALAN KEDUA

Senin, 18 Maret 2024, bertepatan dengan bulan puasa, kita berjualan kembali. Pada penjualan kedua ini kita menggunakan sistem pre-order dikarenakan minat pembeli lebih banyak saat kita melakukan promosi secara online dibandingkan offline. Alasan lainnya yaitu produk yang kita jual pasti akan terjual habis dan tidak bersisa, jadi tidak ada yang mubazir.

Seperti pada saat penjualan pertama, dipenjualan kedua ini kami membuat banana ball di rumah nurul lagi. Kami berangkat dari rumah dan kos masing-masing pada jam 08.30 WIB dan sampai di rumah nurul sekitar 09.00 WIB, lagi-lagi Viko datang terlambat.

Untuk membuat banana ball pada penjualan kedua ini, kami menggunakan bahan-bahan yang masih tersisa pada saat penjualan pertama walaupun hanya sedikit, sisanya kita iuran lagi untuk membeli bahan-bahan yang belum ada. Bahan-bahan yang tersisa yaitu gula pasir, meses, dan margarin. Sebenarnya masih ada sisa glaze tiramisu, coklat, dan stroberi, tetapi ada kejadian di luar dugaan. Glaze tersebut dibawa oleh Viko pulang dan ditaruh di dalam kulkas. Karena nenek Viko mengira glaze tersebut tidak digunakan lagi, berakhirlah glaze tersebut dibuang oleh nenek Viko. Jadi Viko harus membeli glaze lagi. Bahan-bahan yang harus dibeli lagi antara lain minyak, tepung maizena, tepung terigu, tepung panis, dan coklat batangan.

Pada penjualan kedua ini, kami menerima pesanan sebanyak 16 cup banana ball, ada yang memesan dalam keadaan sudah matang/sudah digoreng dan ada juga yang memesan dalam keadaan frozen/belum digoreng. Kami mulai membuat pesanan sekitar jam 10.00 WIB dengan keadaan menahan haus dan lapar. Kami membagi tugas untuk membuat pesanan banana ball. Nurul bertugas membuat adonan banana ball. Viko bertugas membuat bulat-bulat adonan banana ball. Amel bertugas mencelupkan adonan yang sudah berbentuk bulat ke dalam cairan tepung maizena. Wulan bertugas membaluri adonan dari Amel dengan tepung panir. Matul bertugas memasukkan adonan yang sudah jadi ke dalam cup, dengan satu cup berisi empat biji banana ball. Kami menyelesaikan pesanan banana ball sekitar pukul 12.00 WIB.

Setelah semua pesanan telah jadi, masing-masing dari kami mengambil beberapa cup banana ball yang telah ditutup dengan rapi sesuai dengan pesanan yang kami terima. Viko mendapat enam pesanan, Matul mendapat dua pesanan, Nurul mendapat satu pesanan, Amel mendapat dua pesanan, dan Wulan mendapat lima pesanan, dengan semua pesanan dalam keadaan frozen/belum digoreng. Karena COD dilakukan pada sore hari menjelang buka puasa, untuk customer yang memesan banana ball matang akan digoreng dadakan dirumah masing-masing dari kami supaya saat untuk berbuka puasa masih dalam keadaan hangat.


KEUANGAN

A.    Penjualan Pertama

·       Modal/iuran                = 150.000

·       Biaya Produksi            = 148.000

·       Total pesanan pre-order & cfd (offline)          = 30 cup

Total Pendapatan          = 30 x 5.000

  = 150.000 + 27.000 (topping)

  = 172.000

·     Keuntungan                 = pendapatan-modal

= 172.000-150.000

= 22.000

Jadi, pada penjualan pertama kami mendapatkan keuntungan sebesar Rp 22.000,00.

B.    Penjualan Kedua

·     Biaya Produksi            = 122.000

·     Sisa                              = pendapatan penj 1- biaya produksi penj 2

=  172.000 - 122.000

= 50.000

·     Total pesanan pre-order           = 16 cup

                                    Total Pendapatan                    = 16 x 5.000

                                                                                    = 80.000 + 6.000 (topping)

                                                                                    = 86.000

·     Keuntungan                             =  86.000 - 122.000

                                                                                    =  (-36.000)

       Jadi, pada penjualan pertama kami mengalami kerugian sebesar Rp 36.000,00 dikarenakan jumlah pesanan tidak sesuai dengan yang telah ditargetkan.


PENUTUP

       Dari pembahasan di atas, kelompok kami telah berhasil memasarkan produk Banana Ball dengan menggunakan strategi pemasaran secara offline yaitu melalui berjualan di CFD Solo Baru dan secara online melalui media sosial seperti mempromosikan produk dalam bentuk gambar yang dibagikan di story WhatsApp dengan sistem pre-order. Walaupun menghadapi beberapa kendala seperti naiknya harga bahan baku, kelompok kami tetap optimis dan yakin bisa menarik lebih banyak minat pembeli. Karena dengan adanya kendala tersebut menjadi sebuah tantangan bagi kami sehingga menjadi lebih bersemangat dalam mengembangkan produk kami dan dapat memunculkan inovasi baru seperti bertambahnya varian rasa. Kami juga berkonsisten menjaga kualitas dan kuantitas produk dalam memproduksi banana ball walaupun jangkauan pasarnya menjadi lebih luas, sehingga cita rasa produk tersebut tetap sama dan menjadi ciri khas tersendiri.


Just An Idea Or Need To Be Realized?

 


Just An Idea Or Need To Be Realized?

by: aaels

Mahasiswa program studi perbankan syariah kami kira hanya belajar bagaimana cara menjadi pegawai bank dan juga perhitungan dalam dunia perbankan. Kita lupa bahwa program studi perbankan syariah berada di bawah fakultas ekonoumi dan bisnis Islam. Ya benar, ada kata bisnis dalam nama fakultas tersebut. Yang kami pikir hanya mempelajari tentang dunia bank ternyata harus belajar juga tentang berbisnis. Sebenarnya di awal semester pun kita belum fokus ke mata kuliah perbankan, apalagi tentang bisnis. Namun semakin bertambah nya semester, pelajaran kita semakin terfokus pada dunia bank dan bisnis.

Seperti sekarang di semester 4, kami mendapat mata kuliah kewirausahaan Islam. Di pikiran kami hanya terlintas "oh mungkin di ajarkan bagaimana cara menjadi wirausaha" sebatas teori saja. Namun kita salah, di awal pertemuan kita sudah di beri tugas dan tanggung jawab untuk membuat business plan dengan kata lain rencana tersebut juga harus kita realisasikan. Dengan kata lain lagi kita harus membangun bisnis kita sendiri. Awalnya kita sedikit kebingungan, business plan itu isi nya apa saja, apa yang harus di masukan ke business plan. Namun dosen kita, bu Sri Hariyanti ternyata terlebih dahulu memberikan gambaran mengenai isi dari business plan tersebut. Apakah kita terbantu dengan hal tersebut? Tentu saja, sangat terbantu.

Dipikiran kami banyak sekali terlintas ide bisnis atau ide jualan, sampai sampai kami bingung ingin berjualan apa untuk tugas tersebut. Ide pertama muncul karena ketidak sengajaan salah satu anggota kami yang melihat gantungan tas yang lucu sekali. Gantungan tersebut berwarna merah muda, dari situ kami berpikir akan berjualan barang tersebut. Namun kami menyadari bahwa kami tidak memiliki keterampilan dan kreativitas untuk membuat gantungan tas tersebut. Alhasil kita berusaha menghubungi owner dari usaha gantungan tas tersebut dengan niat ingin menjadi reseller. Namun setelah dipikir pikir ternyata target pasar untuk gantungan tas terlalu sedikit atau bahkan sangat sulit mencari target pasar. Jadi, gantungan tas tereliminasi dari kandidat ide bisnis kami.

Waktu yang diberikan bu Sri dalam pembuatan business plan hanya satu minggu, waktu kurang 4 hari tapi kami belum memantapkan barang atau produk apa yang harus kita jual. Sebelumnya kami ingin menyampaikan bahwa kami adalah anak media sosial yang sehari- harinya hidup ditemani video video dari media sosial. Seperti yang kalian tahu kegiatan sehari- hari kita adalah scroll aplikasi TikTok. Dimana dari TikTok kita bisa melihat apa yang sedang menjadi trend pada saat ini. Pada saat itu beranda TikTok kami penuh dengan video makanan


jelly fruit ball, kalian tau jelly fruit ball? Jadi jelly fruit ball adalah makanan yang bahan dasar nya jelly yang di dalam nya ada buah atau isi an lainnnya.

Kita adalah generasi yang hidupnya di penuhi oleh hasrat FOMO. Melihat jelly fruit ball sedang trend pasti kita memiliki keinginan untuk menjadikan produk tersebut sebagai produk bisnis kami. Sebelumnya kami juga memiliki prinsip untuk jangan menjual barang yang teralu ribet. Nah, jelly fruit ball ini berada di tengah-tengah antara simpel dan ribet. Dibilang simpel tapi ada ribet nya, dibilang ribet tapi tidak se ribet itu. Di hari pertama di beri tugas untuk berbisnis, kami langsung berpikir bahwa berjualan nya cukup melalui media online saja. Dengan kata lain, kami tidak perlu berjualan secara offline atau berjualan langsung. Karena berjualan langsung itu sangat susah.

Mungkin apabila tidak ada kewajiban untuk berjualan secara langsung, jelly fruit ball akan menjadi produk dari bisnis kami. Namun karena kemungkinan kita berjualan langsung nya di acara car free day (CFD), dimana acara CFD itu pagi sekali mulai nya. Berarti kita harus mempersiapkan jelly fruit ball nya lebih pagi dari jam mulai CFD. Atau bahkan di hari sebelumnya kita sudah harus membuat jelly fruit ball nya. Cukup ribet bukan, terlebih kita sendiri tidak yakin pada diri kita sendiri. Perihal komitmen apakah kita akan bertanggung jawab dengan keputusan membuat jelly fruit ball. Ditambah memang jelly fruit ball sedang trend, namun seperti yang kita tahu bahwa trend di media sosial perihal makanan itu cepat datang dan cepat pergi. Kami takut di tengah bisnis ini berjalan, minat masyarakat terhadap jelly fruit ball sudah redup. Alhasil kami tidak memilih jelly fruit ball sebagai produk kami.

Waktu sudah semakin dekat dengan batas pengumpulan business plan tetapi kami belum menentukan produk apa yang akan kami jual. Banyak opsi sudah kita singkirkan karena faktor tingkat kesulitan menjual produk tersebut atau produk tersebut sudah di jadikan produk bisnis oleh kelompok lain. Kami sudah menyingkirkan risol mayo, mochi daifuku, wonton chili oil, mie pangsit pedas dan masih banyak lagi. Jika dibilang sudah kehabisan ide, itu benar. Kami benar-benar sudah bingung akan berjualan apa. Oh ya, ada hal harus kami sampaikan bahwa anggota kelompok kami berasal dari daerah Solo Raya. Dimana kami bahkan tidak tau makanan khas apa yang bisa dijadikan produk jualan.

Solo Raya yang kami maksud adalah Kota Klaten dan Boyolali. Di Klaten ada makanan atau minuman khas apa? Kami rasa tidak ada yang bisa kami jual. Lalu untuk Boyolali? Oh baru saya teringat bahwa julukan untuk Kota Boyolali adalah kota susu. Susu yang dimaksud adalah susu sapi, sebenarnya kalau perihal konsumsi susu sapi, kami sudah beberapa mencoba


di kedai susu segar setiap kali nongkrong di kawasan Klaten maupun Solo. Namun untuk susu sapi yang berasal dari peternakan sapi langsug belum pernah. Lalu apakah akhirnya kami berjualan susu sapi? Atau masih ada opsi lain? Kalau ingin tahu, silahkan di lanjutkan membaca cerita ini sampai selesai ya.

Di tengah kebingungan kami mencari ide untuk produk jualan, kami sedang berada di salah satu kamar kost dari anggota kami. Apa yang kami lakukan? Tidak ada, masing-masing dari kami berkutat sendiri dengan ponsel kami. Tidak ada satupun suara dari kami yang mengeluarkan suara, hanya terdengar suara musik dari masing-masing ponsel kami yang sedang kami gunakan untuk menjelajahi platform TikTok atau sekedar melihat cerita di aplikasi WhatsApp. Pada saat itu salah satu anggota kami sedang melihat foto yang di unggah oleh salah satu kenalan nya. Tebak foto apa itu? Ya benar, foto produk susu sapi yang sedang ia promosi kan. Tentu saja anggota kami tersebut langsung mengatakan bahwa seperti nya berjualan susu sapi menarik. Dilihat-lihat dari kelas A-G belum ada yang berjualan susu sapi.

Tapi apakah kita langsung menentukan nya pada saat itu juga? Tentu tidak. Begitu ide itu terlintas langsung saja jari kami bergerak untuk mengirimkan pesan kepada penjual tersebut. Kami bertanya akah bisa pada saat itu juga kami membeli susu tersebut? Apakah bisa susu nya di antar ke kampus? Dikarenakan kami tidak ada waktu untuk mengambil susu tersebut di kediaman penjual. Dan ternyata bisa, penjual tersebut bersedia untuk mengantarkan susu nya kepada kami. Kami berniat untuk membeli seluruh varian rasa, namun ternyata ada beberapa varian rasa yang sudah habis terjual. Hanya tersisa varian rasa strawberry dan original manis. Baik, tidak apa apa.

Begitu susu sapi tersebut kami terima, kami bergegas menuju ruang kelas karena ada perkuliahan yang akan kami ikuti. Sesampainya di kelas, kami membuka botol susu tersebut. Sebenarnya niat kami susu tersebur akan kami konsumsi sendiri. Namun ternyata teman-teman kelas lain tertarik dengan produk yang kami bawa. Dengan senang hati kami memberikannya untuk teman teman yang lain. Respon dari teman-teman kelas mengatakan bahwa susu sapi nya enak. Mereka mengatakan bahwa susu sapi tersebut cocok sebagai ide jualan. Dan itu semua sesuai dengan pendapat kelompok kami.

Setelah mengetahui bahwa susu sapi berpotensi menjadi produk jualan kami, kami langsung menentukan kapan business plan akan di buat. Dan kami sepakat untuk membuat business plan nya pada keesokan hari. Tidak perlu di kafe mahal atau kafe aesthetic untuk membuat business plan. Kami membuat business plan di kamar kost salah satu anggota kami.


Berhadapan dengan layar laptop yang menampilkan template powerpoint serta di temani hembusan angin dari kipas angin. Kami tidak kesusahan dalam menentukan harga atau segala sesuatu yang berkaitan dengan anggaran. Namun untuk bagian visi misi serta latar belakang, hal tersebut sedikit membuat kami harus memutar otak lebih.

Apakah kami menyerah? Tentu saja tidak. Dengan bantuan media sosial kami berusaha mencari hal apa saja yang dapat di tuangkan ke business plan agar business plan tersebut terlihat menarik saat kita presentasikan. Setelah semua huru-hara isi presentasi selesai, kami semua melupakan satu hal. Kami melupakan nama brand kami, logo kami, stiker untuk ditempelkan ke produk kami, banner yang akan kami pasang saat presentasi. Kami melupakan semua itu. Waktu sudah semakin sore, kami harus pulang ke rumah sebelum matahari benar benar terbenam seluruhnya. Takut akan hujan itu yang menjadi faktor utama.

Kembali ke urusan logo dan yang lainnya. Dengan waktu yang terbatas kami harus sesegera mungkin untuk menyelesaikan nya. Kelompok kami dibagi menjadi 2 tim, tim 1 membuat desain stiker dan tim 2 membuat desain banner. Ah untuk nama brand, kami tidak terlalu memusingkan nya. Kami memilih menggunakan inisial kami untuk menjadikannya nama brand kami. Sebenarnya untuk desain logo tidak terlalu membingungkan. Karena kita menjual susu sapi tentu saja harus ada unsur sapi di stiker tersebut. Singkat cerita desain stiker sudah jadi. Hanya menyisakan desain banner yang masih belum di selesaikan. Mungkin karena banner berukuran besar, jadi desain nya cukup rumit untuk kami yang pemula. Namun semuanya teratasi dan perihal nama brand, stiker, dan juga banner sudah terselesaikan.

Saat dirasa semua sudah selesai, kami pun mempersiapkan diri untuk melakukan presentasi di minggu depan. Mulai dari pembagian slide presentasi, apa saja yang harus di tambahkan saat presentasi, dan mempersiapkan diri menerima pertanyaan dari teman-teman terkait produk kami. Sebenarnya untuk presentasi sendiri, kami terlalu mencemaskan nya. Sudah hampir 4 semester kami melakukan presentasi di depan teman-teman. Namun untuk mempresentasikan ide bisnis, ini pertama kalinya. Kami berharap semoga semua yang kami persiapkan sudah lengkap dan tidak ada yang terlewat. Tibalah di hari dimana kita akan presentasi. Saat proses presentasi semua berjalan lancar, memang sedikit gugup tapi tidak membuat kami demam panggung. Di sesi tanya jawab kebetulan sekali banyak teman-teman yang memberikan pertanyaan untuk kami. Dan kami bersyukur bahwa pertanyaan nya tidak terlalu susah, bahkan dari banyaknya pertanyaan tersebut justru ada saran yang bisa kami ambil untuk kedepannya mengembangkan bisnis kami.


Lalu apa yang harus dilakukan setelah presentasi business plan? Tentu praktek penjualan nya. Sebagai orang yang pertama kali berjualan, pasti ada ketakutan tidak laku, tidak diminati masyarakat, dan lain-lain. Di penjualan pertama ini kami menggunakan metode online dengan sistem open pre-order. Dan di luar prediksi, banyak teman-teman online kami yang tertarik untuk membeli susu sapi yang kami jual. Awalnya kami tidak terlalu berharap, 10 botol terjual saja sudah sangat berterimakasih. Namun sangat mengejutkan ternyata di penjualan pertama kami memperoleh 35 botol pesanan susu sapi dengan varian rasa yang bermacam macam.

Pembeli kami kebanyakan berasal dari teman-teman sekolah atau kerabat kami sendiri. Untuk distribusi nya, kami menggunakan sistem cash on delivery (COD). Jadi kami bertemu dengan pembeli, kami menyerahkan produk kami dan pembeli membayar. Kebetulan sekali hari dimana produk kami ready, di hari itu juga acara workshop kewirausahaan Islam di adakan. Memang sedikit ribet karena kami harus COD kepada pembeli, di sisi lain kami juga harus menghadiri workshop. Namun itu semua bukan menjadi alasan untuk membatalkan janji COD. Dan selain produk di distribusikan ke pembeli, kami juga memberikan produk tersebut ke bu Sri sebagai tester dari produk kami.

Penjualan pertama kami bisa dikatakan sukses. Dilihat dari lebih dari 30 botol yang terjual, modal yang kami keluarkan pun kembali. Di awal kami sudah menyebutkan bahwa tidak hanya berjualan online, namun kami harus menjual produk kami secara offline atau langsung. Jujur penjualan offline sangat susah, kami bingung harus berjualan dimana dan kapan. Ada banyak opsi yang kami jadikan sebagai pertimbangan. Salah satunya adalah CFD. Dan jujur sekali lagi, kami bukan pribadi yang semangat bangun pagi untuk datang ke CFD. Kami juga berpikir bahwa sepertinya CFD bukan tempat yang tepat untuk berjualan susu sapi. Lalu dimana kami harus berjualan?

Sesuai kalender akademik kampus, sepertinya kami harus mempresentasikan evaluasi penjualan setelah lebaran. Berarti batas waktu kami berjualan offline setelah lebaran juga. Dan ternyata setelah lebaran, di desa salah satu anggota kami ada pagelaran wayang yang memang di selenggarakan setiap tahun. Apakah itu sangat menguntungkan? Tentu saja, kami bisa menjual susu sapi kepada para penonton atau pengunjung pagelaran wayang tersebut. Dilihat dari penjualan pertama kami yang sukses, kami juga memiliki harapan bahwa penjualan kali ini sukses. Pada penjualan pertama kami sedikit pesimis tentang pembeli yang berminat ke


produk kami. Maka dari itu, di penjualan kedua ini kami berusaha optimis bahwa produk kami akan di minati banyak pengunjung.

Persiapan penjualan offline tentu saja lebih rumit di banding penjualan online. Mulai dari tempat berjualan, keperluan berjualan, barang-barang yang di gunakan untuk pengolahan susu dan penyajian nya. Di penjualan kali ini kami tidak menggunakan botol sebagai wadah untuk susu. Kami memutuskan untuk menggunakan gelas plastik sebagai wasah susu sapi yang kami jual. Untuk stok susu kami menyiapkan 10 liter yang bisa di beli dalam keadaan hangat ataupun di tambah dengan es batu.

Tiba di hari pagelaran wayang diadakan, ternyata cuaca sedang tidak bersahabat dengan kami. Dari sore hujan terus mengguyur tempat kami berjualan, hal tersebut membuat pengunjung yang datang pun tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Dan sangat di luar ekspektasi bahwa peminat susu sapi pun tergolong sedikit. Dari situasi tersebut sebenarnya kami sudah pesimis bahwa susu sapi kami akan terjual habis, benar saja stok susu sapi kami tidak terjual habis. Menyisakan 5 liter susu murni yang belum terjual. Sebenarnya kami tidak mengalami kerugian, namun kondisi ini benar-benar diluar ekspektasi kami. Kami sangat berharap bahwa pengunjung menbeli produk kami untuk menemani mereka melihat pentas wayang. Namun ditambah faktor hujan, ternyata peminat susu sapi di pagelaran wayang tidak terlalu banyak.

Dari penjualan tersebut tidak menjadikan kami terpuruk terlalu lama. Setelah itu, kami segera mengevaluasi mengapa stok susu kami tidak habis? Apa yang harus di lakukan agar di penjualan selanjutnya produk kami habis terjual? Dan mungkin yang harus kami lalukan kedepannya adalah, melihat market place kita ada dimana. Survei ketempat jualan terlebih dahulu, dan mungkin jangan terlalu berekspektasi terlalu tingi.

Sayang sekali ini adalah bagian akhir dari cerita kami. Mungkin kami bisa berbagi cerita lagi jika kami berjualan produk lain. Doakan saja ya. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam menjalankan bisnis ini, terutama bu Sri Haryanti. Karena tanpa tugas dari bu Sri, bisnis ini tidak akan berdiri. Apakah kami akan melanjutkan bisni ini? Semoga saja iya, bisnis ini menguntungkan bangi kami dan memberikan kami banyak pengalaman kewirausahaan.

Seperti yang selalu dikatakan bu Sri setiap perkuliahan bahwa kita sebagai generasi perempuan Islam harus mandiri. Harus inovatif dalam menjalankan usaha dan mengembangkan ide. Jangan hanya berdiam diri tidak melakukan apapun, ide atau gagasanyang ada di pikiran kita harus di realisasikan. Mungkin pada awalnya hanya ide ide sederhana, namun dari kesederhanaan tersebut menciptakan hasil yang luar biasa di kemudian gari. Terimakasih untuk semuanya.

-Selesai-

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Islam Dosen Pengampu: Sri Haryanti, S.E., M.M.

Perbankan Syariah 4D - Kelompok 4:

1. Adelia Pratiwi Putri (225231135)

2. Art Triana Dwi A (225231142)

3. Evi Ariyani (225231145)

4. Awallinda (225231147)

5. Rosita Kusuma Wardani (225231149)


 

 

 

Bisnis Plan

FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN

 FENOMENA HUJAN: STUDI KASUS AIR MATA PENGANTIN Tak terasa tahun 2024 akan segera berakhir. Waktunya melakukan tradisi tahunan, yaitu mengev...